Jumat, 14 Maret 2008

Tiap Tahun Dua Juta Orang Tewas karena TBC


INILAH.COM, Brisbane - Penyakit Tuberkulosis (TBC) masih menghantui dunia. Setiap tahun penyakit ini membunuh sekitar dua juta orang di dunia. Korbannya terutama penduduk negara-negara miskin dan berkembang.

"Yang mengkhawatirkan, sekitar 75% penderita TBC adalah mereka yang masih berusia produktif, antara 15 dan 54 tahun," kata Sekretaris Parlemen Australia untuk Urusan Bantuan Pembangunan Internasional, Bob McMullan, saat membuka pameran foto tentang para penderita TBC di Gedung Parlemen Australia Canberra, Kamis.

Menurut McMullan, Australia berkomitmen untuk ikut memerangi penyakit yang membawa dampak sosial dan ekonomi yang besar secara global dengan cara membantu negara-negara tetangga di kawasan Asia Pasifik.

Dalam pernyataan persnya yang dikeluarkan Badan Pembangunan Internasional Australia (AusAID) itu, McMullan mengatakan, Australia selama ini menyalurkan bantuannya untuk memerangi TBC melalui inisiatif "Dana Global untuk Memerangi AIDS, TBC, dan Malaria" (GFFATM).

Sejak terbentuk enam tahun lalu, GFFATM telah memberikan perawatan anti-retrovisal bagi 1,4 juta orang penderita HIV serta 3,3 juta orang penderita TBC, katanya.

Di antara negara-negara yang memiliki tingkat infeksi TBC relatif tinggi di dunia adalah Papua Nugini, Timor Timur, Kamboja dan Kiribati.

Pameran foto bertema TBC di Gedung Parlemen Canberra itu juga berkaitan dengan peringatan Hari TBC se-Dunia yang jatuh pada 24 Maret.

TBC adalah penyakit yang dapat diobati. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri (kuman) mycobacterium tuberculosis yang merusak paru-paru atau bagian tubuh lain. Penyakit yang dapat menyebabkan penyakit parah bagi penderitanya.

Penyebaran penyakit ini relatif cepat, karena kuman TBC dapat ditularkan melalui udara pada saat penderita batuk, bersin atau berbicara. Umumnya orang terjangkit kuman TBC dari orang yang sering berada di sekitar mereka, seperti anggota keluarga, teman atau rekan kerja. [*/L1]

0 komentar: