Jumat, 14 Maret 2008

Migrain dan Pengobatannya

Kata migrain sendiri berasal dari perkataan Yunani, hemikrania, yang berarti “separo kepala”. Seperti yang selama ini dikenal awam, migren memang kerap muncul di satu sisi kepala. Sekali muncul di kanan ya kanan saja, kalau nongol di kiri, ya terus kiri.

Dari kata hemikrania itu kemudian berubah menjadi migrain (migraine). Ada dua macam migren: migrain biasa dan migren klasik. Migrain biasa terjadi secara perlahan-lahan, mengakibatkan denyut nyeri yang dapat berlangsung selama 2 - 72 jam. Sering berpusat di pelipis atau di belakang telinga.

Migren klasik sama dengan migrain biasa, tetapi biasanya didahului dengan gejala seperti “aura” (perasaan aneh), yang bisa saja berupa gangguan berbicara, atau kelemahan dan gangguan penglihatan. Namun, gejala paling umum yang sering terjadi adalah mata sulit melihat dengan jelas. Lamanya gangguan pada penglihatan ini macam-macam, ada yang cuma beberapa detik, ada juga yang beberapa jam, kemudian lenyap.

Serangan migrain sebenarnya dapat dicegah terutama jika kita tahu atau berhasil menemukan pencetusnya, sehingga dapat menghindarinya. Tidur dalam waktu yang cukup dapat membantu. Sementara jika ingin menghentikan kebiasaan minum kopi atau teh, sebaiknya dikurangi konsumsinya sedikit demi sedikit, jangan dilakukan sekaligus.

Kalau pun akhirnya migrain datang, cobalah beristirahat dan tidur di kamar yang gelap. Dapat pula menempelkan kompres dingin di kepala untuk menyempitkan pembuluh darah di kulit kepala. Setelah itu, minum obat pereda nyeri (analgetik), baik obat-obatan yang mengandung zat kimia maupun obat alami untuk memperlancar peredaran darah. Jangan lupa memeriksakan diri ke dokter, jika upaya di atas belum menolong.

Seperti sudah disebut, obat-obatan alami pun banyak yang dapat dimanfaatkan untuk melengkapi maupun menggantikan obat kimia. Obat-obatan alami pengusir migren yang bisa dijajal khasiatnya antara lain rimpang jahe (Zingiber officinale Rosc.), rimpang bangle (Zingiber cassumunar Roxb.), pegagan (Centella asiatica L. Urban), dan daun ginkgo (Ginkgo biloba L.).

Rimpang jahe termasuk kelompok empon-empon (tumbuhan berimpang) dan terdapat hampir di seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Rimpang pipih bercabang-cabang dan berkulit agak kekuning-kuningan ini mengandung banyak minyak atsiri dan oleoresin (minyak damar).

Minyak atsiri terutama mengandung zat seskuiterpena, yang menyebabkan bau yang khas jahe. Sedangkan kandungan yang memberikan rasa pedas yaitu zat-zat monoterpena aldehida dan alkohol. Zat-zat itu pula yang memberikan khasiat antimual dan antimuntah. Di samping khasiat itu, rimpang jahe juga berkhasiat sebagai antiradang dan pereda nyeri serta memperlancar peredaran darah.

Semua khasiat itu menyebabkan herbal yang satu ini dapat digunakan untuk meredakan migrain. Di samping itu, khasiat antimual dan antimuntah rimpang jahe sangat membantu pencegahan dan pengobatan migren. Pada anak-anak rimpang jahe ini sangat membantu pengobatan migren, karena sifatnya yang tidak toksik.

Cara memanfaatkan herbal yang satu ini tak sulit. Cukup ambil serbuk rimpang yang telah dikeringkan. Untuk orang dewasa dan anak-anak di atas enam tahun, gunakan dosis serbuk 0,5 g untuk sekali minum. Agar lekas sembuh, ramuan sebaiknya diminum 2 - 4 kali sehari.

Melangsing Tanpa Pusing dengan Akupuntur

Tubuh seksi dan langsing adalah dambaan setiap wanita. Juga para pria. Namun, gaya hidup moderen jaman sekarang ini sering menjadi kambing hitam meningkatnya bobot tubuh dan lemak di tubuh kita.

Waktu yang selalu penuh aktivitas mengakibatkan jadual makan tidak teratur. Makan besar yang mestinya dilakukan di siang hari menjadi malam hari. Akibatnya, naiklah berat badan kita.

Masih ditambah stress dan ketegangan yang melanda setiap hari. Makan menjadi terabaikan. Akibatnya, setiap kali makan, maunya yang enak dan banyak. Padahal yang enak biasanya berlemak tinggi, dan membuat bobot tubuh menaik.

Karenanya, tidak heran bila di tv-tv banyak ditawarkan cara-cara dan alat-alat pelangsing perut, pelangsing badan. Juga obat-obat serta jamu susut badan menjadi barang dagangan yang laris dijajakan di toko-toko obat. Ini pertanda, kegemukan atau obesitas sudah menjadi masalah sosial.

Tentu semua itu ada kelemahan dan kelebihannya. Salah satu, cara yang bisa dibilang cukup menarik dan efektif dalam melangsingkan badan adalah dengan tusuk jarum atau akupuntur.

Thalamus, Target Utama
Ilmu pengobatan tradisional Cina ini sudah merajai belantara negeri tirai bambu sejak ribuan tahun lalu. Dan sekarang, hampir di seluruh dunia, menggunakan metode ini. Selain karena orang China tersebar begitu luas di hampir seluruh penjuru bumi, ilmu ini memang terbukti ampuh menyelesaikan beragam persoalan penyakit. Salah satunya untuk keperluan komestik. Dari yang menghaluskan kulit sampai menurunkan berat badan.

Dalam uraiannya yang berjudul The Mechanism of Weight Loosing by Acupuncture, Dr. Alex Tatevian, Doctor of Acupuncture dari Rhode Island, Amerika Serikat menyebutkan bahwa persoalan menurunkan berat badan tidaklah semata membakar lemak, melainkan juga mengatur pola makan.

Karena itu, Alex menyatakan bahwa target akupuntur untuk urusan langsing ini adalah bagian otak yang disebut thalamus (bagian terbesar dari batang otak paling atas yang membentuk dinding samping ventrikel ketiga) dan hypothalamus (bagian dasar batang otak paling atas, berada di bawah thalamus).

Keduanya adalah bagian otak yang mengatur sistem lapar dan haus, detak jantung, jam tidur dan bekerja, hasrat seksual, pencernaan, dan kontrol keseimbangan cairan tubuh.

Dengan menusukan jarum di meridian yang tersambung dengan thalamus, keinginan untuk makan bisa dikendalikan. Meridian adalah jalur atau tempat mengalirnya chi atau Qi dalam tubuh.

Praktisi akupuntur kecantikan, Salomo Simanjuntak, menambahkan,” Tusukan pada titik ini menyebabkan orang yang biasanya makan dua piring akan makan hanya sepiring. Kalau lebih dari itu akan mual,” jelas ketua Yayasan Pendidikan Akupuntur Yapeptri.

Pentingnya thalamus terhadap pola kebiasaan tubuh dapat diketahui lewat penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ralph W. Richter, MD, neurolog dan psikiater dari Tulsa, Oklahoma yang melakukan penelitian terhadap sekitar 200 tikus.

Dr. Richter mencoba merusak sedikit bagian thalamus di otak tikus-tikus ini. Setelah itu, diketahui adanya perubahan perilaku yang luar biasa. Tikus-tikus ini mulai makan setiap 40 sampai 60 menit dan minum setiap beberapa menit. Mereka juga tidak lagi tidur seperti sebelumnya, selama 12 jam, tetapi berkeliling terus menerus dan tidak pernah tidur.

Penelitian ini menunjukkan bahwa thalamus dan hypothalamus adalah organ penting yang mengatur irama kehidupan. Peran hypothalamus dan thalamus menjadi sangat penting karena system limbic yang ditempatinya sangat berpengaruh dalam mengatur beragam insting, pengendalian emosi, struktur psikologis, dan kehidupan social.

Stress bisa membuat system ini tidak seimbang. Akibatnya elektrokimia yang menghubungkan beragam unsur di bagian system ini akan kacau. Insting-insting yang terdapat dalam system ini dengan sendirinya akan terganggu polanya.

Padahal bila insting seksual dan agresivitas tidak dipuaskan setiap saat, insting lapar akan terpicu untuk aktif. Pemenuhan insting (lapar) ini mampu menekan tingkat stress dan agresivitas seseorang, sehingga kembali menjadi tenang.

Tidak heran bila orang dalam keadaan stress tinggi, akan merasa tenang kalau sudah makan dalam jumlah banyak. Inilah sebabnya, kenapa stress, depresi menyebabkan pola makan seseorang menjadi berubah. Dari yang terkendali menjadi tidak terkendali atau berlebihan.

Organ Sindrom Obesitas
Supaya pekerjaan melangsingkan tubuh lebih efektif lagi, Salomo melanjutkan, penusukan dilakukan pada bagian tubuh yang berlemak. Misalnya di bagian perut, paha, lengan. “Namun biasanya diambil titik-titik meridian yang terkait dengan organ-organ yang punya hubungan dengan persoalan berat badan dan thalamus,” jelas Salomo.

Menurut Dr. Agustin Idayanti, MS, organ yang terkait dengan sindrom obesitas adalah organ limpa, lambung, hati dan ginjal. Adanya kekurangan energi pada organ limpa dan lambung menimbulkan riak, suasana lembab dan panas. Keadaan ini memperlemah transformasi dari makanan menjadi Qi (energi) serta melemahkan transportasi Qi ke seluruh tubuh, mempengaruhi transformasi cairan tubuh yang bisa mengakibatkan makanan dan cairan tubuh dalam lambung bertambah panas. Inilah yang menyebabkan nafsu makan bertambah.

Selanjutnya, berhentinya Qi pada organ hati dan berlebihnya energi panas di organ ini menyebabkan terjadinya depresi, mudah marah dan tersinggung.
Kekurangan Qi pada organ ginjal menyebabkan seseorang menjadi tidak bergairah, sering lemah, disertai dengan keadaan naik turunnya berat badan secara tidak teratur.

“Sebab itu, akupuntur berfungsi memberi efek mengurangi panas, lembab dalam lambung dan menguatkan organ tersebut. Juga menguatkan organ limpa, ginjal, hati dan mengurangi kelebihan energi di organ-organ tersebut serta mengatur emosi dan nafsu makan. Hasil akhirnya berat badan turun,” jelas akupunturis dari Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Akupuntur Puslitbang Yantekkes Depkes RI, Surabaya.

Salomo menambahkan, kadang-kadang penderita perlu dikuatkan organ paru dan jantungnya supaya tenang dan emosi terkendali. Tusukan tambahan biasanya dilakukan pada meridian yang terkait dengan organ pencernaan semisal usus besar.

Ada Jam Piket
Bagi Alex dan Salomo, dan tentu saja para akupunturis lain, penanganan dengan tusuk jarum ini tidak akan efektif bila tidak disertai dengan langkah kooperatif dari para pasien.

Setiap orang yang berkeinginan menurunkan berat badan atau langsing, harus memunculkan kesadaran dari dalam diri sendiri untuk mengendalikan diri dalam hal makan dan istirahat supaya tidak stress.

Salomo menegaskan bahwa organ tubuh kita ini memiliki jam piket. Menurut ilmu Traditional Chinese Medicine (TCM), ada 12 organ utama yang kita miliki. Mulai dari paru-paru, usus besar, lambung, limpa, jantung, usus kecil, kantung kemih, ginjal, selaput jantung, tiga pemanas, kandung empedu, dan hati. “Penyebutan ini harus berurutan,” tegas Salomo

Ada masa dimana organ-organ ini bekerja maksimal dan minimal. Paru-paru bekerja maksimal antara jam tiga sampai jam lima pagi. Usus besar jam lima sampai tujuh pagi. Lambung jam tujuh sampai jam sembilan, limpa jam sembilan sampai sebelas, dan seterusnya.

Sebab itu, tidak heran bila pada jam-jam tertentu banyak orang akan melakukan kegiatan yang sama. Pub atau buang air besar misalnya, banyak dilakukan pada jam-jam antara jam lima sampai tujuh pagi karena masa ini usus besar bekerja maksimal.

Maka dari itu, jangan membiarkan lambung bekerja tanpa ada bahan di dalamnya. “Bisa kembung dan banyak gasnya bila pada jam tujuh sampai jam sembilan perut tidak diisi makanan, melainkan hanya kopi,” jelas pemilik Klinik Akupuntur Mutiara, Jl. Malaka IV, Blok G1, Klender, Jakarta Timur ini.

Sebaliknya, masa dimana organ bekerja minimal adalah 12 jam sesudah bekerja maksimal. Artinya, lambung akan bekerja minimal pada jam sembilan belas. Sebab itu, makan di malam hari, semestinya tidak berlebihan dan kalau bisa sedikit tapi bergizi.

Maksudnya, bukan karena kita tidak beraktivitas, melainkan supaya makanan tidak menjadi sampah karena menumpuk akibat lambung tidak bekerja maksimal.
Kesadaran dan pengetahuan ini harapannya akan membantu kita semua untuk berlaku rasional terhadap tubuh kita sendiri. Sehingga tidak ada langkah irasional yang akibatnya malah tidak baik bagi tubuh, misalnya makan banyak di malam hari.

Akupuntur


Akupuntur? Anda pasti sudah mengetahuinya dan barangkali pernah mencobanya. Metode pengobatan asli Cina ini kini makin populer setelah kalangan medis barat juga menerima praktek akupuntur dengan membuka klinik-klinik akupuntur. Ternyata, banyak penyakit yang bisa disembuhkan dengan akupuntur... lalu bagaimana dengan kegemukan?



"Terapi akupuntur pada pasien obesitas terbukti efektif dan tanpa efek samping," kata dokter sekaligus ahli akupuntur di Klinik Akupuntur Dr. Noviani, Dr. Caecilia Noviani. "Metodenya sendiri sudah ditemukan dan dirumuskan sekitar 3000 tahun sebelum masehi." Dia kemudian mengungkapkan penelitian akupuntur pada 802 kasus obesitas. Hasil yang didapat setelah 8 minggu terapi membuktikan adanya 594 kasus (74%) yang menunjukkan hasil penurunan berat badan antara 7-10 kilogram.

"Titik paling efektif untuk mengatasi obesitas adalah titik lapar atau T 18," katanya. Titik lapar ini berada di telinga Anda. Dengan jarum tipe khusus -Anda jangan membayangkan jarum akupuntur yang panjang itu- telinga Anda ditusuk selama seminggu. Jarum telinga atau disebut juga press needle ini direkat dengan plester. Setiap Anda merasa lapar, Anda harus memegang jarum ini 2-3 menit, atau setengah jam sebelum waktu makan -tiga kali sehari. Efek tekanan jarum di telinga ini akan merangsang ramus auricularis nervus vagus -saraf-saraf yang ada di daun telinga dan berhubungan dengan sistem pencernaan bagian atas. Singkatnya, kontraksi otot lambung di saat Anda lapar akan ditekan sehingga lambung menjadi tenang -menghilangkan suara kriyuk-kriyuk pada saat jarum jam menunjukkan angka 12 siang. Anda pun akan lebih tahan lapar. "Seminggu sekali akan ada evaluasi, yaitu evaluasi respon subyektif berupa pengurangan rasa lapar dan respon obyektif dari penurunan berat badan."

Selain membantu mengatasi obesitas, akupuntur kerap menjadi terapi pendamping pada berbagai macam penyakit. Umumnya dibutuhkan 6 kali kedatangan untuk merasakan manfaat akupuntur. Tapi untuk hasil maksimal biasanya dibutuhkan 12 kali kedatangan. Tiap kali pertemuan Anda akan 'ditusuk' selama kurang-lebih 20 menit. "Tentu saja tergantung dari tingkat keparahan penyakit," kata Dr. Novi.




Meski dianggap pengobatan kuno, tapi press release yang dikeluarkan Persatuan Akupunturis Seluruh Indonesia (PAKSI) menyebutkan bahwa WHO telah mengakui dan mengeluarkan pedoman mengenai pendidikan, penelitian, dan pelayanan akupuntur. Disebutkan pula, akupuntur tidak lagi dianggap misteri karena mulai bisa diungkapkan melalui pendekatan ilmiah rasional ilmu kedokteran. Mau coba? Anda tinggal datang ke rumah sakit, sebab hampir semua rumah sakit di kota besar di Indonesia memiliki pelayanan akupuntur.

Fakta Akupuntur
  • Terapi ini tidak menimbulkan efek samping sistemik karena pemberian terapi hanya bersifat lokal.
  • Yang menjadi konsentrasi penusukan adalah 'meridian'. Penusukan dilakukan untuk melancarkan aliran energi di daerah meridian yang bermasalah.
  • Di Eropa, akupuntur kerap dilakukan sebagai terapi untuk mengatasi nyeri, terapi muskuloskeletal -berkaitan dengan tulang dan otot, juga terapi untuk mual-muntah.
  • Di Cina, pada beberapa kasus akupuntur sudah menjadi terapi tunggal. Misalnya sebagai tindakan preventif dan terapi mengatasi rasa nyeri. Bahkan, anestesi lokal hanya menggunakan akupuntur!

Teknik Akupuntur untuk Bantu Kehamilan

Kapanlagi.com - Teknik akupuntur kini banyak digunakan di AS untuk membantu seorang wanita bisa menjadi hamil. Menurut laporan dari American Society for Reproductive Medicine, terapi dengan menggunakan akupuntur yang dilengkapi dengan konsumsi obat tradisional telah membantu banyak wanita menjadi hamil.

Di AS banyak wanita yang menunda memiliki anak sampai usia 30 hingga 40 tahun.

Ketidaksuburan lalu menjadi sebuah tantangan karena diperkirakan 3 juta pasangan di AS dikabarkan tidak mampu melakukan pembuahan setiap tahunya. Klinik Kesuburan kemudian tumbuh menjamu bak tumbuhnya jamur dimusim hujan.

Dari klinik itulah kemudian para dokter berani berujar bahwa banyak wanita yang gagal hamil jika harus melakukan terapi secara konvensional.

Tidak heran para wanita itu kemudian beralih ke pengobatan alternatif seperti akupuntur yang dilengkapi dengan penggunaan obat-obat tradisional dari ramuan tumbuhan alias jamu.

Sejumlah dokter mengingatkan untuk dilakukan penelitian sejauh mana efektifitas dari terapi akupuntur meski ada juga yang lain yang menyatakan tindakan akupuntur tidak masuk dalam ilmu pasti.

Studi yang dipublikasikan pada tahun 2002 silam melalui The Journal Fertifility and Sterility menyebut kepopuleran terapi akupuntur di Jerman.

Studi itu dilakukan oleh Dr. Wolfgang Paulus dari The University of Ulm yang menemukan bahwa 42% wanita yang mendapatkan terapi akupuntur sebelum dan sesudah IVF misalnya menjadi hamil bila dibandingkan dengan 26% yang tidak mendapatkan terapi akupuntur.

Setahun kemudian Dr. Raymond Chang dan rekanya dari Cornell University's Medical School di New York mempublikasikan laporan pada jurnal yang sama yang menyatakan bahwa akupuntur akan membuat para wanita lebih rileks dan sirkulasi produktifitas horman menjadi lancar yang akan membuat aliran ke uterus dimana sang jabang bayi berada bisa lebih terjaga.

Menurut Dr Dr. Paul C. Magarelli yang merupakan spesialis kesuburan dari Colorado Springs, Colorado, karena dua penelitian itu dipublikasikan melalui sebuah jurnal yang prestisius maka kemudian banyak dokter yang lalu mencobanya.

Seorang akupuntur dari Stanford University for Integrative Medicine di Palo Alto, Deming Huang mengatakan bahwa banyak pasien wanita yang kemudian mulai menanyakan soal manfaat akupuntur ini kepada para dokter.

Terapi akupuntur sebagai usaha untuk membuat seorang wanita hamil kemudian malah merambah ke layar kaca saat diserial TV Sex and The City karakter yang memerankan sosok Charlotte mengungunjungi seorang akupuntur untuk berusaha mengalami kehamilan.

Akupuntur (tusuk jarum)

Akupuntur adalah teknik pengobatan yang digunakan dalam pengobatan tradisional Cina. Jarum-jarum yang sangat tajam digunakan untuk menstimulasi titik-titik tertentu pada tubuh. Titik-titik ini terdapat pada jalur-jalur energi yang disebut "meridian". Pengobatan akupuntur dirancang untuk memperbaiki aliran dan keseimbangan energi sepanjang meridian-meridian ini.

Pengobatan tradisional Cina memiliki sejarah lebih dari 2,500 tahun. Pengobatan tradisional ini melihat tubuh manusia sebagai suatu sistim aliran energi. Ketika aliran-aliran energi ini seimbang, maka tubuh tersebut sehat. Para praktisi memeriksa denyut nadi pasien dan mengamati keadaan lidah mereka untuk mendiagnosa ketidakimbangan energi. Dalam pengobatan Cina, denyut nadi dapat diperiksa pada tiga lokasi di masing-masing pergelangan tangan, dan pada tiga kedalaman pada masing-masing lokasi.

Penyakit tidak didefinisikan dengan gejala-gejala atau nama penyakit seperti "infeksi HIV". Sebaliknya, seorang praktisi pengobatan Cina akan berbicara mengenai ketidakimbangan energi. Bahasanya dapat kedengaran sangat aneh, seperti "kekurangan yin" atau "peningkatan panas ginjal". Kata-kata Cina yin dan yang menggambarkan energi yang saling bertolak-belakang yang seharusnya tetap seimbang, dan Qi (dibaca "chi") secara kasar dapat diartikan sebagai energi atau kekuatan hidup.

Dalam pengobatan tradisional Cina, terdapat banyak cara untuk memperbaiki keseimbangan aliran energi tubuh. Teknik yang paling sering digunakan di negara-negara barat adalah teknik senam seperti Qigong atau Tai Chi, akupuntur (tusuk jarum), dan jamu.

Banyak praktisi pengobatan Cina mengkhususkan diri pada akupuntur atau jamu. Sangat jarang yang menggunakan keduanya.

Mengapa orang dengan HIV menggunakan akupuntur?

Karena akupuntur berkenaan dengan keseimbangan energi, maka tidak ada titik akupuntur tertentu yang digunakan untuk mengobati HIV. Sebaliknya, ahli akupuntur anda akan menggunakan denyut nadi anda dan mungkin akan mengamati lidah anda untuk mencari tahu ketidakimbangan aliran energi anda.

Akupuntur tidak dapat mengobati infeksi HIV. Namun, banyak orang yang percaya bahwa jamu-jamuan tersebut telah membantu mereka memperbaiki energi secara keseluruhan, atau membantu menangani efek samping pengobatan antiretroviral (ARV). Beberapa orang telah menggunakan akupuntur untuk mengurangi rasa mual atau diare yang diakibatkan oleh pengobatan ini. Banyak orang lain merasa akupuntur mampu meringankan rasa sakit akibat neuropati.

Bagaimana cara penggunaan akupuntur?

Berdasarkan ketidakimbangan energi anda, ahli akupuntur anda akan memilih titik akupuntur untuk distimulir. Anda akan berbaring di atas dipan, bertelungkup atau telentang. Jarum-jarum akan dimasukkan pada titik-titik tertentu. Anda mungkin akan merasa sedikit sakit, kesemutan atau rasa kebal selagi jarum ditusukkan. Jarum-jarum ini dibiarkan pada tempatnya selama 30 hingga 45 menit tergantung pada tujuan dari akupuntur itu. Selama itu, banyak orang jatuh tertidur.

Anda mungkin juga mendapatkan perawatan tambahan selama akupuntur untuk meningkatkan aliran energi anda:

  • Jarum-jarum mungkin distimulir dengan aliran listrik bertenaga sangat rendah (electroacupuncture).
  • Moxa adalah bahan lembut yang terdiri dari sejenis rempah mugwort kering. Moxa mungkin diaplikasikan di atas jarum akupuntur atau bahkan secara langsung di kulit. Moxa dibakar untuk menghasilkan rasa panas yang menusuk. Hal ini disebut moxibustion.
  • Gelas-gelas bundar dapat digunakan untuk menghasilkan "penyedotan" pada titik-titik tertentu (cupping). Penyedotan ini menstimulir aliran energi. Bila gelas-gelas ini ditinggalkan pada kulit untuk waktu yang lama, akan ada bekas berwarna merah.

Beberapa praktisi menggunakan manik-manik kecil atau jarum kecil yang ditinggalkan pada kulit selama beberapa hari untuk memberi tekanan pada titik akupuntur.

Apa risiko dan efek sampingnya?

Beberapa orang merasa sedikit rasa sakit, kaku atau kesemutan ketika jarum akupuntur ditusukkan. Dalam beberapa kasus yang jarang, orang akan merasa pusing atau mual selama akupuntur. Anda mungkin akan mengeluarkan beberapa tetes darah ketika jarum dicabut. Akupuntur memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan kebanyakan pengobatan-pengobatan barat.

Anda sebaiknya tidak melakukan akupuntur bila anda minum minuman beralkohol satu jam sebelumnya, atau bila anda telah menggunakan napza.

Pastikan ahli akupuntur anda tahu bila anda hamil. Beberapa titik akupuntur tidak boleh distimulir selama kehamilan.

Bagaimana kita tahu itu bermanfaat?

Penelitian mengenai akupuntur menunjukkan manfaat dalam mengobati beberapa jenis rasa sakit dan mual. Hal ini yang mendorong National Institute of Health di AS untuk mengeluarkan pernyataan pada tahun 1997 mendukung manfaat akupuntur untuk beberapa kondisi tertentu. World Health Organization memiliki daftar lebih dari 40 kondisi yang mungkin dapat dibantu dengan akupuntur.

Penelitian terakhir mengenai akupuntur untuk mengurangi rasa sakit akibat neuropati tidak menunjukkan manfaat yang jelas. Namun rancangan penelitian tersebut telah dikritik karena menggunakan titik-titik akupuntur yang sama untuk semua orang dalam penelitian, dan karena menggunakan titik-titik palsu sebagai perbandingan. Banyak orang dengan kondisi neuropati merasa akupuntur telah membantu mereka.

TERAPI WARNA

dr. Yuda Turana

Dalam kehidupan sehari-hari , tanpa sadar warna dapat mempengaruhi tubuh kita. Dapat dibayangkan bila anda tinggal di suatu ruangan yang berwarna hitam kelam atau coklat tua , pastilah tubuh dan pikiran anda enggan untuk berlama-lama tinggal di tempat tersebut. Contoh sederhana tersebut menjadi salah satu dasar dari terapi warna ini. Jika kombinasi warna tertentu dapat menyebabkan pikiran kita stress dan depresi maka pastilah ada kombinasi warna lain yang menyebabkan pikiran kita tenang dan rileks.

Penggunaan terapi warna ini sudah mempunyai sejarah yang cukup lama. Pada zaman mesir kuno sudah dibuat suatu bangunan penyembuhan dengan cahaya dan warna. Penggunaan warna pun digunakan secara luas di India dan China sampai saat ini sedangkan penggunaan terapi warna di AS dan Eropa mulai berkembang sejak pertengahan abad ke 19 , dimana Dr. Edwin Babbit mempublikasikan The Principles of light and colour. Dia merekomendasikan berbagai teknik penggunaan warna untuk penyembuhan.

Telah banyak penelitian yang dilakukan mengenai efek warna pada tubuh kita. Penelitian di Norwegia mencatat bahwa orang yang tinggal di ruangan berwarna biru mempunyai thermostat ( ambang suhu tubuh ) 3 derajat lebih tinggi dibanding dengan orang yang tinggal di ruangan berwarna merah. Nick Humprey dari universitas Cambridge menemukan bahwa paparan warna merah dapat mengakibatkan perubahan emosional, detak jantung, tahanan kulit, dan aktivitas listrik otak. Penelitian lain menunjukkan warna merah dapat pula menurunkan ambang rangsang nyeri, artinya pasien akan lebih sensitif terhadap nyeri.

Perlu diingat bahwa terapi warna ini dapat memberikan efek perubahan fisiologis lebih dari sekedar efek psikologis stimulus penglihatan. Sebagai contoh : warna merah dapat mengakibatkan terangsangnya sistem saraf otonom sedangkan warna biru mempunyai efek menenangkan. Anda mungkin juga masih ingat bahwa warna ultraviolet sering digunakan untuk bayi yang lahir ikterik atau berwarna kuning.

Praktisi terapi warna percaya bahwa karena semua bentuk materi merupakan bentuk dari energi, maka aplikasi energi ke dalam tubuh akan mempengaruhi keadaan sehat maupun sakit. Pada orang yang sakit , tubuhnya kekurangan satu atau beberapa warna tertentu.

Cahaya merupakan salah satu bentuk energi dan cahaya ini dapat dipecah menjadi beberapa warna dan inti dari terapi warna ini adalah mengaplikasikan satu atau lebih warna untuk menjaga keseimbangan energi dalam tubuh.

Ada berbagai cara untuk mengetahui kebutuhan warna bagi tubuh anda. Bila Anda berkunjung ke praktisi terapi warna maka ada beberapa praktisi yang mengatakan dapat melihat ‘aura’ ( lapisan warna yang mengelilingi tubuh ) dan mengatakan langsung warna yang dibutuhkan oleh tubuh . Teknik fotografi pun telah digunakan untuk melihat aura. Teknik ini didasarkan pada fotografi Kirlian yaitu suatu teknik fotografi dengan frekuensi tinggi yang ditemukan di Rusia tahun 1940.

Pada bahasan ini saya tidak akan mendiskusikan kedua hal tersebut di atas, saya lebih menitikberatkan pada segi praktis yang dapat Anda terapkan sendiri . Banyak praktisi terapi warna percaya bahwa setiap orang mempunyai kemampuan naluri untuk menentukan sendiri warna apa yang mereka butuhkan untuk mengembalikan keseimbangan tubuh. Sebagai contoh : ada salah satu teknik terapi warna yang disebut dengan Aurasoma . Teknik ini menggunakan botol-botol kecil yang berisi lapisan warna dari minyak esensial dan ekstrak tumbuhan. Kebanyakan botol kecil ini terdiri dari dua warna dan ada 90 kombinasi. Tekniknya : Anda mengambil 4 botol yang berisi kombinasi warna yang anda sukai. Kemudian anda dapat menggunakan minyak esensial dalam botol tersebut untuk dipakai pada kulit . Tidak ada batasan waktu berapa lama Anda menggunakan terapi warna ini. Anda dapat melakukannya selama teknik ini baik menurut Anda.

Banyak praktisi mendasarkan terapi warna pada energi tubuh yang terfokus pada tujuh titik mayor yang disebut dengan ‘ cakra’. Setiap cakra ini berkorelasi dengan sistem organ dan warna tertentu. Hubungan antara cakra, organ dan warna tersebut adalah :

Warna merah : berhubungan dengan cakra dasar yang mempengaruhi vitalitas, kekuatan , seksualitas, dan kesadaran. Warna merah digunakan untuk mengatasi anemia, kekurangan energi, impotensi, tekanan darah rendah, penyakit kulit, infeksi saluran kencing.

Oranye : berhubungan dengan cakra limpa yang mengatur sirkulasi dan metabolisme. Warna oranye berhubungan dengan kegembiraan dan keceriaan. Warna ini digunakan untuk mengatasi depresi dan kelainan ginjal dan paru, seperti asma, bronchitis, obstipasi. Warna pelengkapnya adalah biru.

Kuning : berhubungan dengan cakra solar plexus yang mempengaruhi intelektual dan pengambilan keputusan. Warna kuning dapat menstimulasi konsentrasi. Warna ini dapat digunakan untuk mengobati penyakit artritis dan dapat mengurangi keluhan penyakit yang berhubungan dengan stress, kejang otot,hipoglikemia, hipertiroid, batu empedu. Warna pelengkapnya adalah ungu.

Hijau : berhubungan dengan cakra jantung. Hijau merupakan warna yang alami dan menunjukan kemurnian dan harmoni. Warna ini dapat dikatakan penyembuh yang luar biasa . Hijau digunakan untuk menyeimbangkan dan menstabilisasi energi tubuh.

Biru : berhubungan dengan cakra tenggorokan . Warna biru merupakan warna yang menenangkan dan sangat baik digunakan untuk mengatasi insomnia, gastritis, artritis, nyeri pinggang bawah, sakit tenggorokan, asma dan migren. Warna pelengkapnya adalah oranye.

Ungu : merupakan warna dari cakra mahkota dan berhubungan dengan energi dari fungsi tertinggi pikiran. Warna ini sering digunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan mengurangi rasa ketidakberdayaan. Sering digunakan untuk mengobati kelainan mental dan saraf, juga dapat menekan nafsu makan, dan dapat digunakan untuk migren.

Hitam : warna ini seringkali digunakan untuk menekan nafsu makan. Bagi mereka yang berencana untuk menurunkan berat badan dapat mencoba dengan menggunakan kain alas meja berwarna hitam.


Bila anda tidak berencana untuk pergi ke praktisi terapi warna , gunakan naluri untuk memilih warna yang menurut Anda dapat membuat tubuh lebih rileks dan tenang. Janganlah ragu untuk menggunakan warna tersebut. Anda dapat pula menggunakan warna-warna dengan fungsi tertentu yang telah disebutkan di atas. Beberapa teknik terapi warna yang dapat Anda lakukan sendiri di rumah adalah :

Penyembuhan pelangi : teknik ini sangat sederhana dan murah . Prinsipnya : air ketika terkena sinar matahari di dalam wadah yang berwarna ( misalnya botol yang berwarna ) , maka akan menerima energi vibrasi dari warna tersebut. Anda dapat membeli wadah atau botol dalam beragam warna atau secara mudah Anda dapat menggunakan botol yang bening dan melapisinya dengan plastik kaca warna tertentu. Minumlah air ini dengan interval yang teratur sepanjang hari.
Pernafasan warna : teknik ini merupakan salah satu bentuk teknik visualisasi ( lihat bab metode relaksasi ) . Anda dapat membayangkan menghirup dan menghembuskan warna tertentu. Teknik ini dapat Anda lakukan sebelum tidur atau saat Anda bangun pagi hari.

- Carilah tempat yang nyaman untuk duduk atau berbaring.
- Bernafaslah dalam , teratur dan perlahan.
- Bayangkan diri anda dikelilingi oleh warna tertentu yang anda inginkan.
- Saat Anda bernafas, bayangkan tubuh anda menghirup warna ini dan bayangkan warna tersebut menyebar di seluruh tubuh anda.
- Saat Anda menghembuskan nafas bayangkan Anda menghembuskan warna pasangannya ( seperti saat Anda menghirup nafas berwarna biru maka hembuskan warna oranye. Warna kuning dengan ungu muda, hijau dengan ungu tua ).

Selain kedua teknik tersebut di atas bila memungkinkan Anda dapat pula menata kembali ruangan anda dengan warna yang sesuai. Misalnya saja Anda dapat memulainya dengan mengganti warna sprei maupun sarung bantal dengan warna biru bila saat ini Anda menderita stress dan ketegangan.

MENUJU PENGOBATAN ALTERNATIF YANG LEBIH RASIONAL

dr. Yuda Turana

Abstrak menuju pengobatan alternatif yang lebih rasional.

Pengobatan alternatif semakin popular dewasa ini. Banyak macam dari pengobatan alternatif ini . Banyak buku dan artikel mempromosikan berbagai kelebihan dari pengobatan alternatif dan banyak suplemen makanan kesehatan yang beredar di masyarakat. Artikel ini membahas mengenai penggunaan pengobatan alternatif yang lebih rasional. Kata kunci : Pengobatan alternatif - rasional.

Abstract. Towards to rational use of alternative medicine

Alternative medicine have become popular nowadays . There are variety of alternative medicines . A lot of books and articles promote the ability of healing from alternative medicines and a lot of nutritional supplement were consumed by the patients. This article review some article about alternative medicine to make the use of these therapies more rational. Key words : Alternative medicine - rational


PENDAHULUAN

Pada saat ini pengobatan alternatif semakin popular di masyarakat Indonesia.

Pengobatan alternatif merupakan bentuk pelayanan pengobatan yang menggunakan cara ,alat atau bahan yang tidak termasuk dalam standar pengobatan kedokteran modern ( pelayanan kedokteran standar) dan dipergunakan sebagai alternatif atau pelengkap pengobatan kedokteran modern tersebut. Manfaat atau khasiat serta mekanisme dari pengobatan alternatif biasanya masih dalam taraf diperdebatkan.(1)

Dari data diketahui bahwa penggunaan terapi alternatif pada penyakit kanker bervariasi antara 9 % sampai dengan 45% dan penggunaan terapi alternatif pada pasien neurologi bervariasi antara 9 sampai dengan 56 % (2).

Dalam buku pengobatan alternatif disebutkan beberapa jenis dan macam pengobatan tersebut diantaranya : Pengobatan dengan tanaman obat, Akupungtur, pijat, aromaterapi, kinesiology,kiropraktik, color therapy, homoeopathy,hypnotherapy, iridology, naturopathy, nutritional therapy, polarity therapy, refleksiologi ,ayurveda ,dsb . (3).

Pengobatan alternatif dengan menggunakan bahan-bahan alami dapat dilihat dengan semakin banyak beredar suplemen makanan tambahan yang dipercaya dapat membantu meningkatkan kesehatan, mencegah berbagai macam penyakit dan mudah didapatkan tanpa resep obat. Banyak pula buku , artikel dan iklan yang secara antusias mempromosikan keuntungan dan keamanan dari tanaman obat ini dengan akibat makin banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi dan menyisihkan uangnya untuk membelanjakan suplemen makanan yang secara relatif lebih bebas pengawasan dari Pemerintah untuk terus berpromosi. (4,5)

Pengobatan dengan bahan-bahan alam ini seringkali pula dipromosikan bersifat alami dan karenanya tidak merugikan , namun sediaan bahan-bahan alam tidak berarti lepas dari efek samping. Perdebatan seringkali pula mengenai apakah obat-obat dari bahan alam ini harus juga mendapat izin produksinya sama seperti obat-obat dari bahan-bahan kimia agar dapat meningkatkan standar dari kualitas, keamanan dan keefektifannya. (5,6).

Pengobatan alternatif lainpun tak kalah populernya dengan penggunaan tanaman obat. Di Koran dan majalah banyak dipromosikan mengenai pengobatan alternatif ini yang di promosikan dapat menyembuhkan berbagai penyakit .

EFIKASI PENELITIAN PENGOBATAN ALTERNATIF

Saat seseorang yang berobat untuk menghilangkan suatu keluhan yang dideritanya dengan menggunakan alat atau bahan tertentu dan setelah menggunakannya menghilangkan keluhan tersebut belum dapat disimpulkan bahwa alat ataupun bahan tersebut benar-benar memberikan efek terapetik.

Beberapa hal yang dapat memberikan kesimpulan yang salah dari satu bahan/alat yang sebenarnya tidak mempunyai efek namun seolah-olah memberikan efek penyembuhan adalah sebagai berikut( 7):

1.Beberapa penyakit secara alami dalam kondisi tubuh yang baik dapat sembuh sendiri meskipun tanpa pemberian obat-obatan. Sehingga untuk menyimpulkan suatu terapi memang bekerja harus didukung oleh data-data persentase pasien yang berhasil diobati lebih banyak dibandingkan dengan tanpa intervensi terapi.

2.Beberapa penyakit mempunyai siklus tertentu. Sebagai contoh arthritis,multiple sklerosis , asma, alergi, migraine, dan lain-lain yang tidak mengejutkan pula sang pasien datang pada saat memang penyakitnya sedang pada siklus perbaikan.

3.Efek placebo. Banyak dari pengobat alternatif membuat kesan setiap penyakit dapat disembuhkan sehingga memberikan efek psikologis bagi pasiennya. Sebagai contoh adalah penanganan nyeri kronik pada pasien seringkali nyerinya berkurang dengan pendekatan psikologis tanpa menyentuh faktor patologi yang mendasari nyeri terjadinya tersebut.

4.Remisi spontan. Mengenai efek remisi spontan ini masih belum dapat dipahami benar mekanismenya. Seperti pernah dilaporkan seorang onkologis adanya 12 kasus remisi spontan penyakit dari 6000 kasus yang ditanganinya. Sehingga bila seorang pengobat alternatif menyembuhkan satu penyakit yang sulit untuk disembuhkan sebaiknya pula mencamtumkan berapa persentase kesembuhan dari jenis penyakit yang sama yang pernah ditanganinya.

5.Psikosomatis. Banyak pasien dengan gejala ini datang berobat ke dokter dikatakan tidak ada penyakit namun akhirnya dia datang ke pengobat alternatif dan dikatakan memang benar menderita penyakit dan jika pada akhirnya “ kesembuhan “terjadi pasien pun makin yakin ia memang menderita penyakit.

6.Praktisi pengobatan seringkali pula mempunyai sifat antusias dan kepribadian yang karismatik yang juga mempengaruhi dari sisi psikologis pasien.

Selain daripada itu adanya stereotypes yang ada di masyarakat sehingga menimbulkan hal yang kontraproduktif dalam pelayanan kesehatan seperti (8) :

Masyarakat menganggap bahwa pengobatan tradisional bersifat holistik sedangkan pengobatan modern hanya melihat penyakit saja.

Pengobat tradisional biasanya yang dituakan , sangat dihormati, dan karena itu memegang peranan penting pada pelayanan kesehatan primer.

Adanya budaya dalam masyarakat yang masih membuat dikotomi penyakit ke dalam dua jenis yaitu : penyakit-penyakit yang dapat disembuhkan oleh dokter dengan cepat dan Penyakit-penyakit ‘ tradisional’ yang tidak dapat disembuhkan oleh dokter.

Dokter sendiri kurang memahami mengenai pengobatan tradisional sehingga adanya kesulitan untuk mendiskusikan dengan pasien yang membutuhkan informasi yang sebenarnya.

Dari data diketahui bahwa sebagian obat tradisional Indonesia belum dikaji secara ilmiah khasiatnya. Pengetahuan tentang khasiat obat lebih banyak didasarkan pada pengalaman secara empiris yang diperoleh secara turun menurun sehingga untuk menentukan efektifitas obat tradisional masih menjadi tanda tanya besar. Dalam penggunaan obat tradisional ini seringkali pula yang dilaporkan hanya keberhasilannya saja sedangkan efek samping dan ketidakberhasilan obat enggan untuk disampaikan (9,10).

Jadi apakah pengobatan alternatif benar-benar dapat memberikan efek terapi terhadap pasien ?. Penelitian dengan menggunakan metoda double blind trials adalah satu-satunya cara untuk menjawabnya secara keilmuan. Banyak praktisi pengobatan alternatif tidak mau untuk melakukan studi ini ataupun seandainya mau tidak selalu sama mengenai bagaimana menginterpretasikan hasilnya. Secara statistik juga terdapat kesulitan untuk menilai efektifitas dari pengobatan alternatif ini pada satu grup populasi yang besar. Misalnya saja pada beberapa pengobatan alternatif yang tidak memberikan obat untuk diminum terdapat kesulitan untuk melakukan penelitian double blind trials. Namun setiap praktisi pengobatan alternatif yang mengklaim menyediakan jasa yang lebih baik pada pengobatan suatu penyakit sebaiknya mempersiapkan pula untuk membuktikannya secara sistematik, Namun di satu sisi sangat tidak realistik mengharapkan pengobat alternatif untuk memberikan bukti ilmiah secara sistematik khususnya dalam cara/metode penelitian dan dukungan dana untuk melakukan penelitian tersebut(6,7).

Suatu pertanyaan penting pula bila seandainya pengobatan alternatif tidak didukung dasar ilmiah mengapa banyak pasien yang berpendidikan tetap menggunakan pengobatan alternatif sebagai satu cara untuk penyembuhan penyakitnya ?. Dari sudut pandang pasien bukan suatu hal yang urgen mengenai pertanyaan dasar ilmiah . Pengguna jasa pengobatan alternatif ini biasanya sudah mencoba pengobatan yang konvensional yang mana tidak menyembuhkan penyakitnya. Hal ini membuat mereka menilai bahwa nilai statistik adalah tidak penting daripada mencari pengobatan yang dapat menyembuhkan pada beberapa individu yang mungkin dengan cara yang unkonvensional (11).

EFEK SAMPING TANAMAN OBAT

Saat ini banyak dipromosikan berbagai suplemen kesehatan yang dikatakan tidak ada efek samping karena bersifat alami . Namun dari beberapa penelitian ternyata beberapa tanaman pun dapat menimbulkan reaksi alergi dari mulai gejala yang ringan sampai dengan syok anafilaktik. Royal jelly yang sering digunakan sebagai suplemen kesehatan dapat pula menimbulkan reaksi bronkospasme pada individu yang sensitif.(4).

Beberapa tanaman obat China yang diklaim bisa menguruskan badan telah dilaporkan mengakibatkan gangguan ginjal. Jamur Shiitake yang banyak digunakan sebagai tanaman obat telah pula dilaporkan berhubungan dengan dermatitis pada beberapa kasus. Kombucha, tanaman obat yang saat ini dikenal dengan berbagai khasiatnya mulai dari penyembuhan kanker sampai dengan mengatasi alopesia dilaporkan pula telah menimbulkan efek toksik pada dua kasus. (4).

Ginseng merupakan tanaman obat yang sangat popular penggunaannya dan telah digunakan lebih dari 2000 tahun. Ginseng banyak digunakan untuk mencegah penuaan, meningkatkan stamina dan konsentrasi, namun penggunaan ginseng yang berlebihan dapat pula menimbulkan efek samping yang cukup berat seperti arteritis serebri ( 12).

Jadi apakah tanaman obat lebih atau kurang aman dibandingkan obat resep dokter ?

Efek samping obat ada dua macam tergantung dosis atau tidak tergantung dosis ( reaksi alergi/idiosinkrasi). Minimnya data penelitian tanaman obat sebelum dipakai oleh masyarakat memungkinkan penggunaannya terjadi kelebihan dosis yang menimbulkan efek samping ataupun pada beberapa individu yang hipersensitif mengakibatkan reaksi alergi.

Pada penggunaan suplemen tinggi serat pun perlu mendapat perhatian khusus karena adanya serat yang berfermentasi dapat menstimulasi proliferasi pada usus besar (13).

Saat ini banyak pula tanaman obat yang telah terbukti aman dibandingkan obat kimiawi seperti misalnya bawang putih yang digunakan untuk menurunkan kholesterol darah dan jahe yang banyak digunakan untuk mengobati rematik. (4).

Jadi penggunaan tanaman obat tidak selamanya aman. Pada beberapa kasus dapat menimbulkan efek samping. Memang beberapa tanaman obat telah terbukti secara empiris dengan perjalanan waktu yang lama untuk mengobati berbagai macam penyakit Namun sebaiknya sama seperti obat lain alangkah baiknya dilakukan penelitian yang lebih mendetil mengenai efek samping tanaman obat ini. Sebaiknya pula berhati-hati penggunaan tanaman obat dalam dosis yang besar maupun penggunaan yang terus menerus tanpa pemantauan efek sampingnya. Publikasi dan promosi mengenai kemanjuran tanaman obat sebaiknya pula disertai dengan efek sampingnya sehingga masyarakat bisa menimbang –nimbang untung rugi dari tanaman obat yang dikonsumsinya.

PERANAN DOKTER DALAM MENYIKAPI PENGOBATAN ALTERNATIF

Seorang dokter pada hakekatnya memiliki berbagai fungsi diantaranya adalah fungsi sebagai pendidik, penyuluh kesehatan , pemberi pengobatan dan manajemen sarana pelayanan kesehatan formal (1).

Peranan dokter dalam hal pengobatan alternatif ini antara lain (2,4,6,11).

Dokter harus membimbing pasien dalam membuat informasi pilihan tentang perawatan kesehatan dan harus pula menerima untuk berdiskusi dengan pasien yang meminta informasi mengenai pengobatan alternatif . Dokter harus sensitif pada kekuatiran pasien terhadap penyakit-penyakit yang sukar disembuhkan maupun penyakit kronis seperti kanker, nyeri kronik, dan penyakit saraf degeneratif.

Semakin banyak beredarnya suplemen-suplemen makanan yang dikatakan alami dan tidak ada efek samping, tanpa petunjuk dan manfaat yang jelas seringkali juga merugikan masyarakat. Dalam hal ini dokter berperan untuk mengkomunikasikan masalah ini pada masyarakat dengan cara yang efektif dan dinamik tentang masalah tidak jelasnya maupun adanya kemungkinan efek samping dari bahan-bahan yang dikatakan alami ini.

Perlu adanya riset-riset ilmiah tentang pengobatan alternatif ini yang menjadi dasar untuk mengevaluasi keamanan dan penggunaan yang lebih rasional. Banyak data awal dari tanaman obat yang berperan dalam penyembuhan penyakit yang cukup menjanjikan.

ATHEROSKLEROSIS

Dr. Albert GO Sumampouw

Atherosklerosis adalah pengerasan dan penebalan dinding pembulu darah arteri akibat plaque dimulai dari lapisan intima bagian pembuluh darah paling dalam yang kemudian meluas juga ke lapisan media dari pembuluh darah yang terjadi karena proses pengendapan lemak, komplek karbohidrat dan produk darah, jaringan ikat dan calcium

Bila plaque yang terbentuk dalam pembuluh darah cukup besar, ditambah faktor-faktor resiko athelosclerosis masih terus berlanjut seperti kadar kolesterol tinggi, penyakit kencing manis yang tidak terkontrol, tekanan darah tinggi, merokok, kegemukan, kurang olah raga, stress, maka akan mudah terjadi penyumbatan karena terlepasnya plague yang berakibat fatal buat penderita.

Apabila yang mengalami sumbatan pembuluh darah yang cukup vital misalnya pembuluh darah koroner jantung atau pembuluh darah utama otak, maka dapat menyebabkan kematian mendadak, serangan jantung dan stroke.

Oleh sebab itu faktor-faktor resiko yang menyebabkan percepatan pembentukan atherosklerosis harus dikurangi atau dihilangkan dan pada kasus-kasus penderita yang telah mengalami gangguan pembentukan atherosklerosis yang cukup berat harus dilakukan upaya untuk mengurangi atherosklerosis tersebut sebelum terjadinya gangguan yang lebih fatal.

Ada beberapa panduan yang dapat dilakukan untuk menghindari pembentukan terjadinya atheroslerosis yaitu :

1. Pengaturan pola hidup berupa :

Mengendalikan stress
. Mengatur pola makan dalam rangka menurunkan kadar kolesterol dan kadar gula dalam darah kita.
Menurunkan berat badan yang berlebihan
Olah raga yang teratur

2. Menggunakan Food suplemen tambahan yang telah diteliti kasiatnya

. Vitamin, mineral dan antioksidan
. Garlic ( Bawang putih )
. Omega 3, 6
. Squalline
. Mengkudu ( Buah noni )

Terapi Alternative

Terapi Khelasi
Kolon hydroterapi
.Urine terapi

Bagi yang sudah terlanjur sakit seperti hipertensi, diabetes atau penyaki-penyakit akibat penyempitan pembuluh darah lainnya maka pengaturan pola hidup , penggunaan food suplemen dan terapi alternatif seperti yang diatas dapat dijadikan sebagai panduan tetapi disesuaikan dengan penyakit yang dideritanya disertai tetap mengkonsumsi obat medis secara teratur yang telah dianjurkan oleh dokter keluarganya.

Terapi khelasi

Terapi khelasi adalah metode pengobatan dengan menggunakan bahan utama EDTA ( Ethylene Diamine Tetracetik Acid ) dan nutrien lain yang dilarutkan dalam 500 ml larutan infus steril, kemudian dimasukan ke dalam tubuh langsung melalui pembuluh darah vena.

Terapi khelasi berasal dari kata yunani “ CHELE “ yang berarti capit , sehingga prinsip terapi khelasi ini adalah mencapit dimana yang dicapit disini adalah logam-logam berat yang banyak masuk kedalam tubuh manusia karena berbagai polusi seperti timah hitam, aluminium,merkuri,kadmium,dan bahan-bahan kimiawi lainnya.

Polutan tersebut dapat masuk kedalam tubuh kita dan beredar dalam pembuluh darah melalui polusi asap industri, makanan modern seperti makanan kaleng,bahan pengawet,bahan pewarna,bahan penyedap, dll.

Terapi khelasi ini lebih bersifat detoksifikasi atau menghilangkan dan menetralkan racun yang masuk kedalam tubuh kita yang mengakibatkan proses atherosklerosis tersebut.

Bahan – bahan polutan dalam tubuh yang telah dicapit oleh EDTA akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui ginjal sebagai urine dalam keadaan masih seperti aslinya tanpa dimetabolisme.

Keuntungan terapi khelasi :

- Memperbaiki fungsi organ tubuh secara alamiah dengan membersihkan zat-zat beracun dari dalam tubuh dan memperbaiki aliran darah.

- Memperbaiki organ – organ secara menyeluruh tidak hanya satu organ saja

- Vitalitas setelah khelasi meningkat.

- Biaya lebih ringan dibanding dengan operasi

Penyakit yang memberi respon yang baik terhadap khelasi antara lain :

Penyakit jantung koroner
Pengerasan dan penyempitan pembuluh darah ( Atherosklerosis )
Tekanan darah tinggi
Kadar lemak darah tinggi
Stroke
Gangguan pembuluh darah tepi ( Kaki dingin, semutan , kram )
Luka pada kencing manis
Rematik dan perkapuran sendi
Demensia senilis ( Pikun )
Gangguan seksual ( Impotensia )
Vitalitas menurun
Penyakit parkinson

Cairan infus terapi khelasi yang telah disiapkan diberikan melalui infus pada tangan penderita, selama infus penderita dapat duduk santai, mengobrol, membaca, menonton televisi dan apabila diperlukan dapat berjalan dengan membawa infus ( misalnya untuk kencing ).


Satu seri khelasi diberikan 20-30 kali terapi dilakukan 2 kali seminggu lama pemberian 3-4 jam. Karena ginjal menerima beban lebih berat untuk mengeluarkan sampah dan mineral yang masih diperlukan juga ikut terbuang keluar maka perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk memantau fungsi ginjal dan kadar mineral dalam tubuh minimal awal terapi dan setiap selesai 10 kali terapi.

Kolon Hidroterapi

Kolon hidroterapi adalah pengembangan yang lebih lengkap dari enema dan merupakan cara yang aman untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan dan racun dari usus besar tanpa menggunakan obat-obatan tetapi hanya menggunakan air yang telah difilter sehingga bebas dari bahan kimia beracun dan disterilsasi dengan sinar ultra violet.

Efek pembersih dari kolon hidroterapi ini mengurangi stagnasi dan pembentukan bakteri patologis dalam usus besar akibat proses fermentasi dan membantu membuat keseimbangan flora di dalam usus sehingga mengoptimalkan kesehatan. Proses pengisian dan pengosongan air diulang 4 kali selama sekitar 1 jam terapi.

James A Wiltsie berpendapat bahwa pengetahuan kita mengenai fisiologi, patologi dan pengelolaan dari usus besar dapat berefek pada organ lain dan sistem dari tubuh kita, sehingga bila kita memperhatikan usus besar kita dengan baik maka secara tidak langsung menjadi sumber kesehatan bagi tubuh kita. Ketidak seimbangan fungsi usus ini dapat mengakibatkan penumpukan racun ( Toksin ) yang melalui sistem peredaran darah dan limfatik akan tersebar ke seluruh tubuh kita dan menimbulkan penyakit .

Terapi Urine

Terapi auto urine sudah dilakukan di India sejak 5000 th yang lalu. Masyarakat di Eropa juga sudah mengenalnya sejak 4000 th yang lalu sedangkan di Cina baru diketahui sejak 1700 th yang lalu dan Jepang baru 700 th yang lalu dan hingga kini masih dijalankan oleh sebagian masyarakat.

Saat ini terapi urine ini telah semakin banyak diteliti oleh dunia medis dan ditemukan banyak manfaat terapinya.

Pada tahun 1991 dr johann Abele menulis buku yang didalamnya ditulis kemujaraban air seni, kemudian ahli farmasi Ingeborg Allmann menulis buku kekuatan menyembuhkan terapi air seni karena dia menderita penyakit asma allergik yang tidak pernah sembuh dengan pengobatan konservatif lalu mencoba pengobatan alternatif yakni terapi urine dan menjalani terapi selama 6 bulan dan penyakitnya benar-benar hilang. Dr Hasle dari swiss membahas secara ekstensif zat-zat yang terdapat dalam air seni kemudian DR iwan T. Budiarso, D.V.,M.,APU dalam bukunya Terapi auto urine dan pengalaman pribadinya dalam mengobati penyakit jantung koroner yang hasilnya sangat menakjubkan.

Berdasarkan data-data ilmiah tersebut sekarang urine terapi telah banyak dipakai untuk mengobati penyakit degeneratif.

Pengunaan terapi alternatif untuk mendukung terapi kedokteran konservatif dan pengaturan pola hidup boleh dilakukan oleh siapa saja , tetapi hendaknya benar-benar dipilih terapi yang paling cocok dan bermanfaat sesuai dengan kondisi saat itu.

Sumber :

Prescription for Nutritional Healing By: Phyllis A. Balch, cnc . James F. Balch, M.D Balch, MD
Terapi Auto urine Oleh DR Iwan T Budiarso , D.V,M,.APU.
Colon health the key to a vibrant life By Norman W. Walker, D.Sc.,Ph.D.

Keterangan lebih lanjut mengenai Kolon Hidroterapi, terapi Khelasi, Terapi Urine dapat menghubungi : Klinik Medika Holistik.

SAKIT MAAG ? HINDARI MAKANAN INI !

dr. Yuda Turana

Sakit maag atau nyeri ulu hati dapat disebabkan oleh banyak hal. Namun seringkali karena anda makan tidak teratur.Perut yang kosong dapat mengkibatkan nyeri pada ulu hati akibat peningkatan asam lambung. Jelaslah bahwa untuk pencegahan masalah lambung/ nyeri ulu hati sebaiknya makan teratur dengan porsi sedikit namun sering dan bila keluhan nyeri tersebut sudah ada , maka beberapa jenis makanan ini sebaiknya dihindari karena dapat menambah iritasi lambung, memperberat fungsi saluran cerna, serta dapat menghasilkan banyak gas dalam saluran cerna yang dapat menambah kembung perut anda . Beberapa makanan yang sebaiknya anda hindari saat nyeri lambung melanda : Ketan , bulgur, jagung, ubi-ubian, daging merah, daging / ikan yang diawet, kacang-kacangan, santan, goreng-gorengan, sayuran mentah, kol, kembang kol, sawi , namngka, oyong, kangkung, daun singkong, sayuran banyak serat, buah-buahan segar/ mentah ( kecuali pepaya dan pisang masak ) , buah yang dikeringkan ( kismis, korma ) soda, alkohol, bumbu tajam, susu , kopi.

PENELITIAN PENGOBATAN KOMPLEMENTER DAN ALTERNATIF : BERBAGAI PERMASALAHAN

Dr. Yuda Turana

When a thing ceases to be a subject of controversy, it ceases to be a subject of interest ( William Hazlitt ; 1778 – 1830 )

Perbedaan mendasar PKA dengan kedokteran konvensional lebih kepada tidak adanya dasar penelitian (1). Sebenarnya penelitian mengenai PKA ini sudah banyak dilakukan namun berbagai permasalahan seperti kelemahan metodologi penelitian maupun intepretasi akhir hasil penelitian yang berbeda mengakibatkan PKA belum dapat diterima secara luas pada kalangan medis (2,3,4).

Jenis PKA sangat beragam dan biasanya sangat dipengaruhi oleh kultural, lokasi geografi, kepercayaan dan menggunakan multimodalitas terapi (1,4). Sistem kesehatan di Inggris membagi PKA berdasarkan profesionalisme dan banyaknya penelitian pendukung (5), yaitu :

1. Group 1 : merupakan terapi alternatif yang secara profesional terorganisasi yang meliputi :akupuntur, chiropractic, pengobatan dengan tanaman obat, homeopati, osteopati.
2. Group 2 : Terapi komplementer yang terdiri dari : teknik alexander, aromaterapi, pijat, terapi konseling, hipnoterapi, meditasi, refleksiologi, shiatsu, terapi ayurvedic Maharishi , terapi nutrisi, yoga
3. Group 3 : disiplin alternatif lain seperti terapi tanaman obat china, terapi tradisional china, terapi kristal, iridologi,terapi ayurvedic, kinesiologi, radionik, pendulum , naturopati.

Variasi praktisi PKA untuk suatu jenis terapi yang sama sangat besar , seperti banyak pendekatan dari praktisi Chiropractic dan akupuntur untuk diagnosa penyakit konvensional yang sama pendekatan terapi bisa berbeda (2,3,4). Sebagai contoh pada terapi akupuntur terdapat variasi yang besar terhadap titik yang digunakan maupun jumlah jarum yang digunakan (2,3).

Hasil penelitian PKA seringkali variasinya besar atau tidak konsisten dan metodologi penelitiannya tidak adekuat. Pada systematic review menemukan bahwa banyak uji klinik pada PKA mempunyai kelemahan yang mendasar, seperti : kelemahan kemaknaan statistik, kontrol yang kurang, inkonsistensi dari hasil pengobatan, kurangnya perbandingan dengan jenis pengobatan lama, dengan plasebo maupun keduanya (3,4,6).

Peneliti seringkali hanya meneliti satu atau dua intervensi yang dilakukan dari seluruh intervensi yang dilakukan oleh pengobat ‘ holistik’ tersebut. Sebagai contoh : ratusan penelitian telah dilakukan untuk melihat efektifitas akupuntur tersendiri untuk mengobati asma, nyeri, hipertensi, muntah, sedangkan dalam praktek sehari-hari akupuntur hanya satu dari sekian banyak intervensi yang dilakukan oleh seorang ahli akupuntur selain dari terapi dengan menggunakan tanaman obat, cupping, perubahan pola makan, terapi fisik, moksibusi, dan pemijatan (3,6). Peneliti dihadapkan pada pembuatan metodologi penelitian intervensi tunggal yang keakuratannya tidak merefleksikan praktik sehari-hari atau peneliti sering dihadapkan pada metodologi penelitian dengan berbagai intervensi yang cukup komplek, seperti kesulitan dalam membuat plasebo pada kelompok kontrol ( 1,4,6).

Permasalahan pada saat uji klinik tersamar ganda pada PKA adalah luasnya kriteria eksklusi yang akan menurunkan partisipasi pasien dan sulitnya pada saat generalisasi hasil penelitian. Pada pengobatan dengan suplemen makanan, pasien yang sangat menginginkan terapi menolak randomisasi dan bila menerima, akses yang mudah dari suplemen makanan dan intervensi alternatif lainnya akan memperbesar ‘likelihood cheating’ dari kelompok kontrol (3). Selain itupula penggunaan plasebo pada pengobat alternatif menimbulkan kesulitan tersendiri karena pada pengobatan alternatif seringkali adanya interaksi yang intensif antara pengobat dan pasien yang sebenarnya pula menimbulkan efek plasebo (1,3).

Kontradiksi bukti ilmiah dan scientific judment

Penulis menggunakan Homeopati sebagai contoh untuk mendiskusikan mengenai evaluasi PKA karena Homeopati mempunyai perjalanan panjang evaluasi penelitian ilmiah dan sudah dilakukan uji klinik tersamar ganda (4,7).

Homeopati dipopulerkan di Jerman oleh Samuel Hanemann ( 1755- 1843 ). Prinsip pengobatan dengan Homeopati adalah : apapun gejala yang ditimbulkan oleh suatu substansi pada orang sehat, penyakit dengan gejala yang sama akan dapat disembuhkan dengan jumlah yang sangat kecil substansi tersebut ( similia similibus curentur , like cures like ) (7,8,9) . Sebagai contoh : sediaan homeopati Allium cepa berasal dari bawang. Kontak dengan bawang seperti diketahui dapat menimbulkan iritasi sekitar mata dan hidung , lakrimasi, dan keluarnya sekret jernih dari hidung. Maka Allium cepa dapat diresepkan pada pasien dengan Hay fever khususnya bila ada gejala iritasi mata dan hidung (9). Sediaan Homeopati sering diencerkan sampai mencapai bilangan avogadro ( 10 pangkat 23 ) dengan tidak satupun molekul aktif yang masih tersisa dalam larutan tersebut. Homeopati mengklaim bahwa semakin diencerkan substansi tersebut maka semakin besar efek dari subtansi tersebut ( less become more ). Secara ilmiah ( pemikiran kedokteran modern ) hal ini tidak masuk akal karena bagaimana mungkin ada efek farmakologi pada larutan dengan tidak satupun molekul aktif yang tersisa. konsep dasar homeopati ini sangatlah bertentangan dengan konsep fisika modern.

. Banyaknya bukti positif uji klinik pada homeopati sangatlah mengejutkan bagi kedokteran konvensional (4,7). Kalangan medis tidak sepenuhnya menerima hasil uji klinik tersebut karena konsep dasar homeopati yang kontroversial. Bagaimana masyarakat ilmiah mempercayai suatu bukti empiris tergantung pada keyakinan sebelumnya dan kualitas dari bukti yang didapat tersebut. Setelah membaca mengenai bukti ilmiah yang banyak tentang homeopati maka kemungkinan ada 3 sikap dari masyarakat ilmiah : masyarakat kritis yang tidak mempercayai efektifitas dari homeopati mungkin tetap tidak mempercayainya., masyarakat yang mengalami keraguan mungkin akan mendapat pandangan yang lebih optimistik, dan bertambah yakinnya masyarakat yang sebelumnya sudah percaya mengenai efektifitas homeopati (4).

Sebenarnya pengobatan dengan cara Homeopati ini sudah diperdebatkan sejak satu setengah abad yang lalu sampai akhirnya sudah pula dilakukan meta-analisis terhadap 89 uji klinik tersamar ganda membuktikan efek positif dari Homeopati bukanlah akibat dari plasebo (10).

Hasil meta-analisis ini memperpanjang perdebatan baru dan kemudian dilakukan re-analisis dari meta-analisis dengan menggunakan meta-regresi. Hasilnya : efek positif yang diperlihatkan oleh Homeopati adalah akibat dari metodologi penelitian yang tidak adekuat, jumlah sampel yang kecil dan adanya bias publikasi (2,11). Penulis meta-analisis Homeopatipun menegaskan kembali bahwa hasil analisis meta-regresi tidak membuktikan efek positif dari Homeopati semata-mata akibat plasebo (2).

Debat berkepanjangan mengenai homeopati ini memberikan pelajaran untuk kita , bila suatu saat dilakukan uji klinik terhadap suatu PKA, menjadi pertanyaan lebih lanjut : Apakah suatu terapi yang memberikan hasil bermakna secara statisitik ( dengan menggunakan uji klinik tersamar ganda ) diterima hanya bila cara kerja pengobatan tersebut ‘masuk akal’ ?. Dalam praktik sehari-hari jika terapi tersebut memang bermanfaat sebenarnya pengetahuan mengenai mekanisme kerja tidaklah terlalu penting (4). Akhir dari tulisan ini saya mencoba mengutip perkataan dari Vandenbronche (2) : When reflecting on own behavior in several controversies, we recognize that sometimes we accept the evidence from randomized trial and overturn a theory- however beautiful it was- but that at other times we stick with the theory and dismiss the evidence.

SIMPULAN

Penelitian PKA mempunyai beberapa permasalahan terutama dari sudut metodologis. Hasil akhir penelitian uji klinis positif belum sepenuhnya diterima oleh semua pihak karena seringkali konsep dasar PKA bertentangan dengan konsep dasar ilmu kedokteran modern

DAFTAR KEPUSTAKAAN

1. Turana Y. Seberapa besar manfaat pengobatan alternatif. Medika 2002 Juni No.6 : 368.
2. Kaukalani D, Sherman JK, Cherkin CD. Acupuncture for chronic LBP : Diagnosis and treatment patterns among acupuncturist evaluating the same patient. Southern Med J 2001 ; 94 : 486 -92
3. Nahin RL, Straus SE. Research into complementary and alternative medicine : problems and potential. BMJ 2001 ; 322 : 161 – 3.
4. Kleijnen J, Knipschild P, Riet G. Clinical trials of homoeopathy. BMJ 1991 ; 302 : 316 – 22.
5. Mills SY. Regulation in complementary and alternative medicine. BMJ 2001 ; 322 : 159.
6. Yuan CL. Efficacy of acupuncture in neurological disorders. Available in : CD Room American Academy of Neurology 2002.
7. Vandenbroucke JP, Craen A. Alternative Medicine : A mirror image for scientific reasoning in conventional medicine. Ann of Intern Med 2001 ; 135 : 507 – 13.
8. Lockie A. the family guide to Homeopati. New york : Penguin book; 1990.p.9-12.
9. Vickers A, Zollman C. Homoeopathy. BMJ 1999; 319 : 1115 – 8.
10. Linde K, Clausius N, Ramirez G, melchart D, Eitel F, Hedges LV, et al. Are the clinical effects of homeopathy placebo effects ? : A meta-analysis of placebo controlled trials. Lancet 1997 ; 350 : 834 -43.
11. Sterne JAC, Egger M, Smith GD. Investigating and dealing with publication and other biases in meta-analysis. BMJ 2002 ; 323 :101 – 5.

SEBERAPA BESAR MANFAAT PENGOBATAN ALTERNATIF ?

dr. Yuda Turana

Pendahuluan

Saat ini penggunaan pengobatan alternatif semakin populer . Dari data didapatkan bahwa di Amerika , pasien yang menggunakan pengobatan alternatif lebih banyak dibandingkan dengan yang datang ke dokter umum sedangkan di Eropa penggunaannya bervariasi dari 23 % di Denmark dan 49 % di Prancis ( 1 ). Di Taiwan 90 % pasien mendapat terapi konvensional dikombinasikan dengan pengobatan tradisional Cina dan di Australia sekitar 48,5 % masyarakatnya menggunakan terapi alternatif ( 2 ). Dari data diketahui pula bahwa penggunaan terapi alternatif pada penyakit kanker bervariasi antara 9 % sampai dengan 45 % dan penggunaan terapi alternatif pada pasien penyakit saraf bervariasi antara 9 sampai 56 % ( 3 ). Penelitian di Cina menunjukkan bahwa 64 % penderita kanker stadium lanjut menggunakan terapi alternatif ( 4 ) . Penelitian Kessler et all menunjukkan bahwa 9 dari 10 pasien yang menderita ansietas dan 6 dari 10 penderita depresi berkunjung ke psikiater dan pengobat alternatif ( 5 ). Dokter yang berkecimpung pada pengobatan alternatif pun meningkat . Di Inggris ada sekitar 40 % dokter mengadakan pelayanan pengobatan alternatif ( 6 ).

Dari berbagai data di atas terlihat adanya kecenderungan yang besar pemanfaatan pengobatan alternatif . Kedokteran konvensional tidak dapat mengabaikan pengobatan alternatif ini. Kedokteran konvensional sangat tergantung dari teknologi yang mahal untuk memecahkan masalah kesehatan, meskipun kadang pula hal tersebut tidak efektif ( 6,7). Dalam antusiasme terhadap teknologi, kembali pada pendekatan holistik dan metode-metode sederhana seperti diet dan metode relaksasi yang dilakukan pada pengobatan alternatif seringkali pula berjalan dengan efektif ( 6 ). Penelitian juga menunjukkan bahwa pendekatan holistik dan konsultasi dengan pengobat alternatif / komplementer membuat pasien lebih dapat mengontrol penyakitnya ( 5,6 ).

Pada beberapa kalangan yang berpikiran luas , timbul keraguan pula akan hakekat pelayanan kedokteran yang cenderung hanya bertumpu pada regionalisasi, pemberian resep obat, instrumentasi dan pembedahan tanpa memperhatikan faktor intrinsik , aspek kemanusiaan pasien ( 7 ).

Dalam makalah ini penulis mencoba membahas beberapa masalah yang krusial yaitu : Seberapa efektif manfaat pengobatan alternatif , peranan dokter dan institusi pendidikan kedokteran terhadap keberadaan pengobatan alternatif .

Apakah pengobatan alternatif benar bermanfaat ?

Sebelum membahas mengenai seberapa besar manfaat pengobatan ini perlu kiranya dibahas dahulu sedikit mengenai pengobatan alternatif ini. Pengobatan alternatif merupakan bentuk pelayanan pengobatan yang menggunakan cara, alat, atau bahan yang tidak termasuk dalam standar pengobatan kedokteran modern ( pelayanan kedokteran standar ) dan dipergunakan sebagai alternatif atau pelengkap pengobatan kedokteran modern tersebut. Manfaat dan khasiat serta mekanisme pengobatan alternatif biasanya masih dalam taraf diperdebatkan ( 6,8,9 ).

Charthy , dalam Natural therapies ( 10 ) menyebutkan beberapa jenis pengobatan alternatif , yaitu : akupresur, akupuntur, teknik alexander, kinesiology, aromaterapi, autogenic therapy, chiropractice, terapi warna, homeopati, osteopati, hipnoterapi, iridology, naturopathy, terapi nutrisi, terapi polaritas, psikoterapi , refleksiologi , pemijatan, pengobatan Cina. Sedangkan dalam ensiklopedia pengobatan alternatif ( 11 ) , Jenis pengobatan ini dibagi dalam 3 kelompok besar yaitu :
1. Terapi Energi yang meliputi : Akupuntur , Akupresur, Shiatsu, Do-in, Shaolin, Qigong,, T’ai chi ch’uan, Yoga, Meditasi, Terapi polaritas, Refleksiologi, Metamorphic technique, Reiki, Metode Bowen, Ayurveda, Terapi tumpangan tangan.

2. Terapi fisik yang meliputi : Masase, Aromaterapi, Osteopati, Chiropractic, Kinesiology, Rolfing, Hellework, Feldenkrais method, Teknik Alexander, Trager work, Zero balancing, Teknik relaksasi, Hidroterapi, Flotation therapy, Metode Bates .

3. Terapi pikiran dan spiritual yang meliputi : Psikoterapi, Psikoanalitik, Terapi kognitif, Terapi humanistik, Terapi keluarga, Terapi kelompok, Terapi autogenik, Biofeedback, Visualisasi, Hipnoterapi, Dreamwork, Terapi Dance movement , Terapi musik, Terapi suara, Terapi seni, Terapi cahaya, Biorhythms, Terapi warna.

Dalam sistem pelayanan kesehatan di Inggris, jenis pengobatan alternatif ini dibagi menjadi 3 kelompok besar . Kelompok pertama adalah : Kelompok yang paling terorganisasi dan teratur , seperti : akupuntur, chiropractic, pengobatan dengan herbal, homeopati, osteopati. Pengobatan alternatif yang masuk dalam kelompok ini mempunyai dasar penelitian. Kelompok kedua adalah : Kelompok pengobatan alternatif yang membutuhkan penelitian lebih lanjut , namun sudah digunakan sebagai pelengkap dalam sistem pelayanan kesehatan , seperti : hipnoterapi dan aromaterapi. Kelompok ketiga adalah : kelompok pengobatan alternatif yang belum mempunyai data sama sekali , seperti : terapi dengan kristal dan pendulum ( 6 ).

Beberapa pendukung terkemuka dari pengobatan alternatif menolak konsep bahwa efektifitas dari pengobatan alternatif membutuhkan atau dapat dilakukan validasinya dengan penelitian secara random dan controlled – trial ( 9). Dengan pertimbangan bahwa banyak intervensi pengobatan alternatif tidak memberikan obat atau melakukan operasi , seperti pengobatan tradisional Cina , pengobatan Ayurvedic, terapi tumpangan tangan didasarkan pada pandangan vitalistik dari kesehatan dan penyakit. Terapi –terapi ini percaya adanya energi vital ( qi, prana, kekuatan spiritual )( 9,10,11) . Masalah lainnya adalah penelitian double-blind, misalnya pada akupuntur sangat sulit karena metode ‘blinding’ dengan menusukkan jarum tidak memungkinkan (12) . Sehingga efektifitas pengobatan alternatif dipengaruhi oleh banyak faktor yang tidak dapat dispesifikasi, dihitung, dan dikontrol dengan metode penelitian double-blind ( 9 ).

Beberapa penelitian telah dilakukan pada akupuntur, tanaman obat, dan chiropractic, namun kadangkala kesimpulan tidak dapat ditarik karena adanya kekurangan pada rancangan penelitian. Kesulitan lain yang dihadapi peneliti dalam mengevaluasi efektifitas suatu pengobatan alternatif adalah tingginya heterogenitas cara yang digunakan untuk mengobati gejala yang sama. Penelitian Kalauokalani et all ( 13 ) terhadap 7 praktisi akupuntur dalam mengobati nyeri pinggang bawah , memperlihatkan adanya variasi yang besar pada jumlah titik yang digunakan ( antara 5 – 14 titik ) dan jumlah jarum yang digunakan ( antara 7 sampai 26 jarum ) dan kesamaan titik yang digunakan hanya ada pada 4 titik ( 14 % ). Tingginya heterogenitas ini menimbulkan tantangan bagi peneliti dalam membuat rancangan penelitian dan cara menginterpretasikannya.

Beyerstein ( 14 ) ,menyatakan saat seseorang sembuh dari penyakit dengan menggunakan suatu metode alternatif maka tidak dapat dikatakan metode tersebut benar efektif . Beberapa faktor yang menyebabkan suatu pengobatan yang tidak efektif menjadi seolah efektif adalah :

1. Penyakit mempunyai perjalanan alami untuk sembuh sendiri.

2. Penyakit mempunyai siklus remisi – eksaserbasi , seperti pada multiple sclerosis, asma, alergi, dan migren. Bukan tidak mungkin pasien datang pada saat penyakitnya akan membaik.

3. Efek plasebo. Para pengobat alternatif seringkali membuat penyakit seolah dapat lebih dihadapi. dan pengobat alternatif biasanya lebih antusias dan karismatik ( 15 ). Jadinya kesembuhan yang dialami lebih kepada faktor psikologis. Sebagai contoh : Pada pasien nyeri kronik seringkali nyerinya berkurang dengan pendekatan psikologis tanpa menyentuh faktor patologis yang mendasarinya.

4. Adanya somatisasi dan ketakutan akan hilangnya perasaan ‘sehat’ . Banyak pasien dengan somatisasi berobat ke dokter dan telah dilakukan berbagai pemeriksaan tidak ditemukan adanya kelainan. Pasien tersebut akhirnya datang ke pengobat alternatif yang ‘selalu’ menemukan sesuatu untuk di obati dan jika terjadi ‘ penyembuhan ‘ maka kepercayaan semakin timbul.

Dari sudut aspek antropologis, pandangan efektifitas pengobatan modern dan alternatif-tradisional sebenarnya menggunakan terminologi yang tidak sama . Pengertian biomedis dari Barat tidak bisa sama dengan pengertian etnomedis tentang kemanjuran dan terdapat pandangan di kalangan Barat bahwa di luar sistem medis yang didasarkan ilmu biomedis Barat pasti irasional karena didasarkan pada magis dan bukannya observasi empiris. Sehingga dalam menentukan efektifitas pengobatan alternatif – tradisional perlu diadakan suatu pendekatan multidimensi ( 16 ).

Seberapa besar manfaat pengobatan alternatif berdasarkan tanggapan dokter maupun pasien penggunanya ?

1. Penelitian meta-analisis terhadap tanggapan dokter mengenai pengobatan alternatif menunjukkan bahwa dari 12 penelitian yang berbeda , dokter memberikan jawaban yang positif terhadap keberadaan pengobatan alternatif, terutama terhadap akupuntur, osteopati, homeopati, dan chiropractic. Pada 5 penelitian diantaranya ditanyakan mengenai bermanfaat atau tidaknya pengobatan alternatif tersebut. Tanggapan dokter yang menjawab bahwa pengobatan alternatif bermanfaat berkisar dari 54 % sampai 86 %. Dapat dikatakan di sini bahwa sebagian besar dokter setuju bahwa pengobatan alternatif bermanfaat pada penyembuhan penyakit ( 1 ). 2. Penelitian Verhoef et all, pada pasien tumor otak yang menggunakan pengobatan alternatif menunjukkan dua pertiganya menyatakan bahwa pengobatan tersebut bermanfaat. Secara umum pasien mengatakan bahwa tingkat ‘ energi ‘ meningkat dan merasa lebih sehat fisik dan mental. Pada sepertiga pasien mempunyai harapan yang tinggi bahwa pengobatan alternatif ini mampu mengecilkan dan menghilangkan tumornya ( 3 ). 3. Penelitian Ernaldi bahar dkk, terhadap gangguan kesehatan jiwa pada anak dan remaja di Palembang menunjukkan bahwa orang tua penderita percaya bahwa pengobatan tradisional lebih kompeten dan mampu mengobati kesehatan jiwa anaknya ( 17 ). 4. Penelitian Kessler et all, pada pasien yang menderita ansietas dan depresi didapatkan data bahwa sebagian besar pasien menyatakan pengobatan alternatif sama berguna dengan pengobatan konvensional ( 5 ) 5. Dalam suatu diskusi panel National Institut of Health ( NIH ) yang dihadiri oleh 23 ahli di bidang kedokteran perilaku, penanganan nyeri, ilmu jiwa, ilmu saraf dan psikologi ditemukan berbagai bukti kuat bahwa penggunaan teknik relaksasi dan terapi perilaku dapat mengurangi rasa nyeri dan masalah insomnia akibat berbagai kondisi penyakit ( 18 ). Diskusi Panel NIH pernah juga memberikan simpulan bahwa akupuntur efektif untuk mengurangi nyeri gigi, mual, muntah, nyeri kepala dan nyeri pinggang bawah ( 12, 19 ).

Bila pengobatan alternatif tidak didukung dengan dasar ilmiah , mengapa banyak orang , termasuk yang berpendidikan tinggi menggunakan terapi alternatif ini ?

1. Dari sudut pandang pasien bukan suatu hal yang penting mengenai dasar ilmiah. Pengguna dari pengobatan alternatif ini biasanya pula sudah mencoba pengobatan konvensional yang tidak menyembuhkan penyakitnya. Hal ini membuat mereka menilai bahwa nilai statistik adalah tidak penting . Seringkali pula para pengguna pengobatan alternatif ini mendengar keberhasilan penyembuhan alternatif dari orang yang baru dikenal , keluarga, dan teman yang mungkin sudah mengalami kesembuhan dengan penyakit yang serupa melalui pengobatan alternatif tersebut ( 4, 20 ). 2. Kedokteran modern menjadi identik dengan unpersonal dan high cost medicine yang hanya terjangkau oleh sekelompok kecil masyarakat dan kedokteran modern tersebut belum mampu secara meyakinkan manangani masalah penyakit degeneratif seperti masalah penuaan , kanker, diabetes, hipertensi. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kepercayaan masyarakat dan minat pencari pertolongan. Apalagi disampingnya terdapat pelayanan kesehatan alternatif yang menjanjikan ( 21 ). 3. Pengobatan alternatif tradisional masih digunakan oleh sebagian besar masyarakat bukan hanya karena kekurangan fasilitas pelayanan kesehatan formal yang terjangkau oleh masyarakat , tetapi lebih disebabkan oleh faktor-faktor sosial budaya dari masyarakat tersebut. Ia memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat yang dilayani ( 13, 21 ). 4. Adanya beberapa stereotypes di masyarakat ( 15 ), seperti : - pengobatan alternatif – tradisional bersifat holistik dan pengobatan modern hanya melihat penyakitnya saja dan adanya dikotomi penyakit ke dalam dua jenis , yaitu penyakit yang dapat disembuhkan oleh dokter dan penyakit yang hanya dapat disembuhkan oleh pengobat tradisional. 5. Adanya beberapa manfaat umum dari pengobatan alternatif – tradisional baik secara psikologis dan sosial yang tidak terpengaruh dengan keberadaan pengobatan modern , yaitu : mengurangi stress dan kecemasan akibat ketidakpastian penyakit, biaya yang rendah dan menyenangkan, penguatan dan keterlibatan langsung pasien dalam penanganan penyakitnya, fungsi kontrol bila ada penyimpangan, mengurangi trauma akibat perubahan kultural dan mempromosikan identitas kebudayaan ( 22 ,23 ).

Peranan fakultas kedokteran dan praktisi kedokteran dalam menyikapi keberadaan pengobatan alternatif

Dalam menyikapi keberadaan pengobatan alternatif maka penting bagi fakultas kedokteran untuk membangun suatu program pendidikan baru bagi mahasiswa kedokteran dan mendukung serta meningkatkan penelitian mengenai pengobatan alternatif yang nantinya menjadi dasar evaluasi bagi keamanan dan kerasionalan penggunaannya. Perlu diingat sangatlah mustahil untuk menuntut keefektifan suatu pengobatan alternatif berdasarkan penelitian eksperimental bila sama sekali tidak ada dukungan dana yang menunjang ke arah tersebut. Jadinya keefektifan suatu pengobatan alternatif lebih banyak berdasarkan laporan kasus per kasus dan laporan dari pengguna maupun dokter yang pernah melihat maupun mengalami sendiri efektifitas dari pengobatan alternatif tersebut.

Mahasiswa kedokteran perlu diberi informasi mengenai konsep dasar , efektifitas, dan keamanan dari setiap pengobatan alternatif . Materi pendidikan ini sebaiknya di masukkan dalam kurikulum fakultas kedokteran dan pelatihan berkelanjutan. Tanpa adanya pendidikan tambahan mengenai pengobatan alternatif , mahasiswa kedokteran nantinya tidak dapat berfungsi sebagai dokter yang mampu menerima informasi tentang pengobatan alternatif yang dilakukan oleh pasiennya dan tidak dapat memberikan informasi dan tuntunan yang akurat untuk pasiennya. Para praktisi kedokteran pun harus sensitif terhadap pasien pengguna pengobatan alternatif ini terutama untuk pasien dengan penyakit yang menahun dan sulit disembuhkan seperti : kanker, nyeri menahun , dan penyakit saraf degeneratif ( 9 ). Praktisi kedokteran sebaiknya pula mengetahui penggunaan terapi alternatif pada pasiennya, mengingat kemungkinan adanya reaksi interaksi antar obat ( 24,25 ). Berbeda dengan ilmu kedokteran yang scientific & technological dengan pendekatan analitik, pengobatan alternatif - tradisional ( berkembang dari tradisi masyarakat tertentu ) lebih bersifat pre scientific & magico –mystical dengan pendekatan holistik. Pendekatan holistik dalam pengobatan tradisional yang memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat dapat diterapkan dalam ilmu kedokteran tanpa harus kehilangan identitas dan sifat keilmuannya. . Pengobatan tradisional sudah merupakan bagian integral dari lingkungan sosial budaya dan ada nilai-nilainya yang patut dipertahankan dan ditingkatkan yang dapat memberikan sumbangan positif bagi upaya kesehatan ( 21 ).

Simpulan

Perbedaan yang mendasar dari pengobatan alternatif dengan kedokteran konvensional lebih kepada tidak adanya dasar penelitian (6,8,9,20 ). Namun keterbatasan berbagai sumber telah semakin meningkat, karenanya pengetahuan kedokteran harus tanggap. Bagaikan harta terpendam, semuanya tidak boleh diabaikan meskipun pada mulanya tidak ilmiah ( 26 ).

SUMBER PUSTAKA

1. Ernst E, Resch L K, White RA. Complementary medicine, What physicians think of it : Meta-analysis. Arch Intern Med 1995 ; 155 : 3405 – 8.
2. Huang TY, Hong YC. Alternative medicine- formulary evaluation in Asia. Medical Progress 1998 ; June : 5 – 7
3. Verhoef JM, Hagen N, Pelletier G, et all. Alternative therapy use in neurologic diseases, use in brain tumor patients. Neurology 1999 ; 52 : 617 – 22.
4. Liu JM, Chu HC, Chin YH, et all. Cross sectional study of use of alternative medicines in Chinese cancer patients. Jpn J Clin Oncol 1997 ; 27 : 37 – 41.
5. Kessler CR, Soukup J, Davis BR, et all. The use of complementary and alternative therapies to treat anxiety and depression in United States. Am J Psychiatry 2001 ; 158 : 289 – 94.
6. Rees L, Weil A. Integrated medicine. British Med Journal 2001 ; 322 : 119 – 20.
7. Soeprono R. Upaya kesehatan alternatif, melihat kausa internal. Medika 1997 ; September : 718 – 720.
8. Almatsier M. Peran dokter dalam pemanfaatan obat tradisional pada pelayanan kesehatan. Dexa media 2001 ; 14 : 76 – 77.
9. Marcus M D. How should alternative medicine be taught to medical students and physicians ?. Acad Med 2001 ; 76 : 224 – 229.
10. Charty M M. Natural Therapies. Harper Collins Pub 1994. P 67 – 268
11. Shealy C N. The Complete illustrated encyclopedia of alternative healing therapies. USA : Element Books Inc 1999.
12. Mauskop A. Alternative therapies in Headache. AAN, San Diego, CA, April 29 – may 6 , 2000 : 7 DS.005 –32-36.
13. Kalauokalani D, Sherman J K, Cherkin CD. Acupuncture for chronic low back pain : diagnosis and treatment patterns among acupuncturists evaluating the same patient. Southern Med J 2001 ; 94 : 486 – 92.
14. Beyerstein B. Alternative medicine and common errors of reasoning. Acad Med 2001 ; 76 : 230 – 236.
15. Foster MG. An introduction to ethnomedicine. In : WHO : Traditional medicine and health care coverage. Geneva : WHO 1983. P 17 -24
16. Afdhal FA. Obat tradisional, efektifitasnya dan aspek antropologis. Medika 1988 ; Nopember : 1079 – 80.
17. Ernaldi bahar. The role of traditional healers on child and adolescent psychiatric cases in Palembang. JIWA th XV No. 2 Juni 1982.
18. NIH Technology Assesment Panel on Integration of Behavioral and Relaxation Approaches Into Treatment of Chronic Pain and Insomnia. JAMA 1996 ; 276 : 313 – 318.
19. National Institutes of Health Consensus Statement: Acupuncture. JAMA 1998 ; 280 : 1518 – 24.
20. Turana Y, Pringgoutomo S. Penggunaan produk bahan alami yang lebih rasional. In : Published.
21. Sosrokusumo P, Maslim R. Peran serta pengobatan tradisional dalam pelayanan kesehatan jiwa. Medika 1991 ; Juni : 1991.
22. Good M C. Medical Pluralisme. In : Ornstein R ( ed ). The Healing Brain . New York : The Guilford Press 1990. P 43 – 60.
23. Rosner Fred . Religion and Medicine. Arch Intern Med 2001 ; 161 : 19 – 20.
24. Lee MK, Moss J, Yuan CS. Herbal medicines and perioperative care. JAMA 2001 ; 286 : 208 – 216.
25. Ernst Edzard. Harmless herbs ? a review of the recent literature. Am J Med 1998 ; 108 : 170 -8.
26. Era baru pengobatan Tradisional. Medika 1993 ; Januari : 78 – 79.

MANFAAT BAWANG PUTIH

Dr.Yuda Turana

Bawang putih telah digunakan sebagai obat dalam herbal medicine sejak ribuan tahun yang lalu. Pada tahun 2700 – 1900 sebelum masehi bawang putih telah digunakan oleh pekerja-pekerja bangunan piramid sebagai obat penangkal penyakit dan rasa letih. Dan sekitar tahun 460 SM khasiatnya telah dipuji oleh Hipokrates. Saat perang dunia tahun 1914-1918 bawang putih digunakan oleh tentara perancis untuk mengobati luka.

Bawang putih terdiri dari berbagai macam komponen dengan berbagai khasiat antara lain menurunkan kadar kholesterol darah, menghambat agregasi trombosit, meningkatkan aktifitas fibrinolitik, menghambat atherogenesis dan menurunkan tekanan darah, sehingga dapat menurunkan resiko penyakit jantung koroner. Beberapa penelitian juga menunjukkan peranan bawang putih sebagai antioksidan maupun efek anti kanker.

Di Thailand Institute of Scientific and Technological Research dibuat kapsul berisi ekstrak bawang putih yang setara dengan 7 gram bawang putih segar setiap kapsul. Dosis yang dipakai adalah dua kali satu kapsul setiap hari selama 5 bulan. Pada bulan pertama pemberian kholesterol darah meningkat. Hal ini kemungkinan adanya pengikisan dari endapan lemak di pembuluh darah. Kholesterol HDL meningkat setelah 2 bulan pemberian. Kadar kholesterol menurun bermakna setelah 8 minggu, namun penurunan kadar trigliserida baru terjadi setelah 5 bulan pemberian bawang putih.

Penelitian lain menunjukkan bahwa pemberian minyak esensial bawang putih setara dengan 1 gram bawang putih segar/ kgBB/ hari yang diberikan bersamaan dengan diet tinggi kholesterol, akan menurunkan kadar kholesterol , trigliserida serum. VLDL, LDL dan meningkatkan HDL.

Bacaan lebih lanjut :
1. Sunarto P, Pikir BS. Pengaruh Garlic Terhadap Penyakit Jantung Koroner. Cermin Dunia Kedokteran 1995; 102: 28-32
2. Pinto JT et all. Effects of Garlic of Human Prostate Carcinoma in Cultures. Am J Clin Nutr 1997 ; 66 : 398- 405.

TANAMAN UNTUK KENCING MANIS

Dr.Yuda Turana

Banyak tanaman disekitar kita yang dapat digunakan untuk mengobati kencing manis. Mudah ditanam dan dimanfaatkan. Selain pengaturan diet yang baik beberapa tanaman berikut secara empiris digunakan sebagai obat kencing manis.

Tabel 1. Daftar tanaman tunggal yang secara empirik digunakan untuk diabetes dan cara penggunaannya.

No

Nama tanaman

Bagian digunakan

Jmlh diolah

Cara olah

Dosis/hari

1

Sambiloto

Daun segar

½ ggm

Rebus

3 x

2

Lidah buaya

Daun segar

2 helai

Rebus

3 x

3

Pule

Kulit kayu

2 jari

Rebus

3 x

4

Sembung

Biji kering

20 lb

Rebus

3 x

5

Jamblang

Biji

1 sdt

Seduh

3 x

6

Petai Cina

Umbi

1 sdt

Seduh

3 x

7

Bidara Upas

Umbi

1/3 jr

Parut + 20 ml air

3 x

8

Mengkudu

Buah masak

2 bh

Diparut, disari

3 x

9

Daun lampas

Daun segar

¾ ggm

Rebus

3 x

10

Terung ngor

Buah

10 bh

Dimakan

3 x

11

Mahoni

Biji kering

½ sdt

Seduh

3 x

12

Tapak dara

Slruh bgn tnman

30 lb+6 bt

Rebus tinggal 3/4

3 x

Tabel 2. Ramuan berasal dari tanaman obat untuk kencing manis

No

Ramuan

Bagian digunakan

Jumlah diolah

Cara olah

Dosis/hari

1

Sambiloto

Kumis kucing

Brotowali

Daun

Daun

Batang

1/3 ggm

1/3 ggm

¾ jr

Direbus 3 gl , tinggal ¾ nya

3 x

2

Meniran

Sambiloto

Ketumpangan uler

Kumis kucing

Daun

Daun

Daun

Daun

¼ ggm

¼ ggm

¼ ggm

1/3 ggm

Direbus 3 gl , tinggal ¾ nya

3 x

3

Duwet

Pulai

Mengkudu

Temulawak

Jahe

Biji

Kulit batang

Buah

Rimpang

Rimpang

20 butir

1 jari

½ bh

¾ jari

¾ jari

Direbus 5 gl hingga ½ nya

3 x

4

Urat

Brotowali

Kumis kucing

Adas

Pulosari

Daun

Batang

Daun

Buah

Kulit batang

1/3 ggm

½ jari

¼ ggm

¾ sdt

¾ jari

Direbus 3 gl hingga ¾ nya

3 x

5

Bidara upas

Duwet

Pulai

Lidah buaya

Meniran

Kumis kucing

Umbi

Biji

Kulit batang

Daun

Daun

Daun

½ jari

10 butir

¾ jari

½ plh

¼ ggm

¼ ggm

Direbus 3 gls hingga ¾ nya

3 x

6

Iler

Meniran

Murbei

Kaki kuda

Sembung

Kumis kucing

Adas

Pulosari

Daun

Daun

Daun

Daun

Daun

Daun

Buah

Kulit

¼ ggm

¼ ggm

1/5 ggm

¼ ggm

¼ ggm

1/5 ggm

¾ sdt

¾ jari

Direbus 4 gls hingga ¾ nya

3 x

Keterangan : ggm = genggam, bh = buah, btr = butir, jr = jari, gl = gelas, lb= lembar, bt= batang.

Bacaan lebih lanjut :

1. Widowati L, Dzulkarnain, Saroni. Tanaman obat untuk Diabetes Melitus. Cermin Dunia Kedokteran 1997; 116: 53-60