Tubuh seksi dan langsing adalah dambaan setiap wanita. Juga para pria. Namun, gaya hidup moderen jaman sekarang ini sering menjadi kambing hitam meningkatnya bobot tubuh dan lemak di tubuh kita.
Waktu yang selalu penuh aktivitas mengakibatkan jadual makan tidak teratur. Makan besar yang mestinya dilakukan di siang hari menjadi malam hari. Akibatnya, naiklah berat badan kita.
Masih ditambah stress dan ketegangan yang melanda setiap hari. Makan menjadi terabaikan. Akibatnya, setiap kali makan, maunya yang enak dan banyak. Padahal yang enak biasanya berlemak tinggi, dan membuat bobot tubuh menaik.
Karenanya, tidak heran bila di tv-tv banyak ditawarkan cara-cara dan alat-alat pelangsing perut, pelangsing badan. Juga obat-obat serta jamu susut badan menjadi barang dagangan yang laris dijajakan di toko-toko obat. Ini pertanda, kegemukan atau obesitas sudah menjadi masalah sosial.
Tentu semua itu ada kelemahan dan kelebihannya. Salah satu, cara yang bisa dibilang cukup menarik dan efektif dalam melangsingkan badan adalah dengan tusuk jarum atau akupuntur.
Thalamus, Target Utama
Ilmu pengobatan tradisional Cina ini sudah merajai belantara negeri tirai bambu sejak ribuan tahun lalu. Dan sekarang, hampir di seluruh dunia, menggunakan metode ini. Selain karena orang China tersebar begitu luas di hampir seluruh penjuru bumi, ilmu ini memang terbukti ampuh menyelesaikan beragam persoalan penyakit. Salah satunya untuk keperluan komestik. Dari yang menghaluskan kulit sampai menurunkan berat badan.
Dalam uraiannya yang berjudul The Mechanism of Weight Loosing by Acupuncture, Dr. Alex Tatevian, Doctor of Acupuncture dari Rhode Island, Amerika Serikat menyebutkan bahwa persoalan menurunkan berat badan tidaklah semata membakar lemak, melainkan juga mengatur pola makan.
Karena itu, Alex menyatakan bahwa target akupuntur untuk urusan langsing ini adalah bagian otak yang disebut thalamus (bagian terbesar dari batang otak paling atas yang membentuk dinding samping ventrikel ketiga) dan hypothalamus (bagian dasar batang otak paling atas, berada di bawah thalamus).
Keduanya adalah bagian otak yang mengatur sistem lapar dan haus, detak jantung, jam tidur dan bekerja, hasrat seksual, pencernaan, dan kontrol keseimbangan cairan tubuh.
Dengan menusukan jarum di meridian yang tersambung dengan thalamus, keinginan untuk makan bisa dikendalikan. Meridian adalah jalur atau tempat mengalirnya chi atau Qi dalam tubuh.
Praktisi akupuntur kecantikan, Salomo Simanjuntak, menambahkan,” Tusukan pada titik ini menyebabkan orang yang biasanya makan dua piring akan makan hanya sepiring. Kalau lebih dari itu akan mual,” jelas ketua Yayasan Pendidikan Akupuntur Yapeptri.
Pentingnya thalamus terhadap pola kebiasaan tubuh dapat diketahui lewat penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ralph W. Richter, MD, neurolog dan psikiater dari Tulsa, Oklahoma yang melakukan penelitian terhadap sekitar 200 tikus.
Dr. Richter mencoba merusak sedikit bagian thalamus di otak tikus-tikus ini. Setelah itu, diketahui adanya perubahan perilaku yang luar biasa. Tikus-tikus ini mulai makan setiap 40 sampai 60 menit dan minum setiap beberapa menit. Mereka juga tidak lagi tidur seperti sebelumnya, selama 12 jam, tetapi berkeliling terus menerus dan tidak pernah tidur.
Penelitian ini menunjukkan bahwa thalamus dan hypothalamus adalah organ penting yang mengatur irama kehidupan. Peran hypothalamus dan thalamus menjadi sangat penting karena system limbic yang ditempatinya sangat berpengaruh dalam mengatur beragam insting, pengendalian emosi, struktur psikologis, dan kehidupan social.
Stress bisa membuat system ini tidak seimbang. Akibatnya elektrokimia yang menghubungkan beragam unsur di bagian system ini akan kacau. Insting-insting yang terdapat dalam system ini dengan sendirinya akan terganggu polanya.
Padahal bila insting seksual dan agresivitas tidak dipuaskan setiap saat, insting lapar akan terpicu untuk aktif. Pemenuhan insting (lapar) ini mampu menekan tingkat stress dan agresivitas seseorang, sehingga kembali menjadi tenang.
Tidak heran bila orang dalam keadaan stress tinggi, akan merasa tenang kalau sudah makan dalam jumlah banyak. Inilah sebabnya, kenapa stress, depresi menyebabkan pola makan seseorang menjadi berubah. Dari yang terkendali menjadi tidak terkendali atau berlebihan.
Organ Sindrom Obesitas
Supaya pekerjaan melangsingkan tubuh lebih efektif lagi, Salomo melanjutkan, penusukan dilakukan pada bagian tubuh yang berlemak. Misalnya di bagian perut, paha, lengan. “Namun biasanya diambil titik-titik meridian yang terkait dengan organ-organ yang punya hubungan dengan persoalan berat badan dan thalamus,” jelas Salomo.
Menurut Dr. Agustin Idayanti, MS, organ yang terkait dengan sindrom obesitas adalah organ limpa, lambung, hati dan ginjal. Adanya kekurangan energi pada organ limpa dan lambung menimbulkan riak, suasana lembab dan panas. Keadaan ini memperlemah transformasi dari makanan menjadi Qi (energi) serta melemahkan transportasi Qi ke seluruh tubuh, mempengaruhi transformasi cairan tubuh yang bisa mengakibatkan makanan dan cairan tubuh dalam lambung bertambah panas. Inilah yang menyebabkan nafsu makan bertambah.
Selanjutnya, berhentinya Qi pada organ hati dan berlebihnya energi panas di organ ini menyebabkan terjadinya depresi, mudah marah dan tersinggung.
Kekurangan Qi pada organ ginjal menyebabkan seseorang menjadi tidak bergairah, sering lemah, disertai dengan keadaan naik turunnya berat badan secara tidak teratur.
“Sebab itu, akupuntur berfungsi memberi efek mengurangi panas, lembab dalam lambung dan menguatkan organ tersebut. Juga menguatkan organ limpa, ginjal, hati dan mengurangi kelebihan energi di organ-organ tersebut serta mengatur emosi dan nafsu makan. Hasil akhirnya berat badan turun,” jelas akupunturis dari Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Akupuntur Puslitbang Yantekkes Depkes RI, Surabaya.
Salomo menambahkan, kadang-kadang penderita perlu dikuatkan organ paru dan jantungnya supaya tenang dan emosi terkendali. Tusukan tambahan biasanya dilakukan pada meridian yang terkait dengan organ pencernaan semisal usus besar.
Ada Jam Piket
Bagi Alex dan Salomo, dan tentu saja para akupunturis lain, penanganan dengan tusuk jarum ini tidak akan efektif bila tidak disertai dengan langkah kooperatif dari para pasien.
Setiap orang yang berkeinginan menurunkan berat badan atau langsing, harus memunculkan kesadaran dari dalam diri sendiri untuk mengendalikan diri dalam hal makan dan istirahat supaya tidak stress.
Salomo menegaskan bahwa organ tubuh kita ini memiliki jam piket. Menurut ilmu Traditional Chinese Medicine (TCM), ada 12 organ utama yang kita miliki. Mulai dari paru-paru, usus besar, lambung, limpa, jantung, usus kecil, kantung kemih, ginjal, selaput jantung, tiga pemanas, kandung empedu, dan hati. “Penyebutan ini harus berurutan,” tegas Salomo
Ada masa dimana organ-organ ini bekerja maksimal dan minimal. Paru-paru bekerja maksimal antara jam tiga sampai jam lima pagi. Usus besar jam lima sampai tujuh pagi. Lambung jam tujuh sampai jam sembilan, limpa jam sembilan sampai sebelas, dan seterusnya.
Sebab itu, tidak heran bila pada jam-jam tertentu banyak orang akan melakukan kegiatan yang sama. Pub atau buang air besar misalnya, banyak dilakukan pada jam-jam antara jam lima sampai tujuh pagi karena masa ini usus besar bekerja maksimal.
Maka dari itu, jangan membiarkan lambung bekerja tanpa ada bahan di dalamnya. “Bisa kembung dan banyak gasnya bila pada jam tujuh sampai jam sembilan perut tidak diisi makanan, melainkan hanya kopi,” jelas pemilik Klinik Akupuntur Mutiara, Jl. Malaka IV, Blok G1, Klender, Jakarta Timur ini.
Sebaliknya, masa dimana organ bekerja minimal adalah 12 jam sesudah bekerja maksimal. Artinya, lambung akan bekerja minimal pada jam sembilan belas. Sebab itu, makan di malam hari, semestinya tidak berlebihan dan kalau bisa sedikit tapi bergizi.
Maksudnya, bukan karena kita tidak beraktivitas, melainkan supaya makanan tidak menjadi sampah karena menumpuk akibat lambung tidak bekerja maksimal.
Kesadaran dan pengetahuan ini harapannya akan membantu kita semua untuk berlaku rasional terhadap tubuh kita sendiri. Sehingga tidak ada langkah irasional yang akibatnya malah tidak baik bagi tubuh, misalnya makan banyak di malam hari.